SOLOPOS.COM - Objek Wisata Bledug Kuwu yang berlokasi di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah. (Instagram—anggarawrepe)

Solopos.com, GROBOGAN —  Kabupaten Grobogan di Provinsi Jawa Tengah ternyata memiliki sejumlah objek wisata yang indah, eksotik, dan murah meriah. Berikut ini lima objek wisata di Kabupaten Grobogan yang layak dikunjungi.

Gua Lawa dan Gua Macan

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Terletak di satu dusun yang sama, Dusun Watunsong, Desa Sidayu, dua gua wisata ini berada di wilayah terpencil di antara kawasan Pegunungan Kendeng, Objek wisata alam inipun menyajikan pemandangan yang cantik.

Baca Juga: Balita Main Korek Api Dekat Jerami, Rumah di Grobogan Terbakar

Keindahan dua gua ini membuat para wisatawan ketagihan dan pasti akan kembali lagi untuk menikmati pemandangan alam yang disajikan. Untuk mencapai daerah wisata ini tidaklah sulit, dimulai dari jalan provinsi Jatipohon Grobogan-Sukolilo Pati, terpajang tulisan di atas gapura yang menjadi akses ke dua gua ini.

Dari jalan utama, jarak ke objek wisata tersebut bisa sekitar 2 km. Dengan jalan menuju desa menuju objek wisata, hampir sebagian besar sudah mulus atau telah dicor di sisi kanan dan kirinya. Begitu tiba di lokasi, pengunjung cukup membayar Rp3.000 saja per orang yang berlaku saat hari biasa dan akhir pekan atau libur panjang. Harga tiket itu juga sudah termasuk akses kedua gua tersebut.

Jam operasionalnya setiap hari dari jam 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Kedalaman ke dua gua ini juga berbeda, Gua Lawa memiliki kedalaman sekitar 200 meter sedangkan Gua Macan memiliki kedalaman 100 meter. Keindahan yang ada di gua ini ada ada pada batuan stalakit di sisi atas serta penerangan yang dilengkapi dengan lampu beragam warna.

Baca Juga: Terapkan Prokes dan Hafal Pancasila, Guru TK Dapat Sepeda dari Ganjar

Candi Joglo Grobogan

Destinasi wisata ini menawarkan suasana Pulau Bali yang kuat melalui pemandangan pura yang ada. Berlokasi di Dukuh Sukoharjo, Desa Kranggganharjo, Kecamatan Toroh, Kota Purwodadi, wisata ini sebenarnya sudah lama ada, namun baru dibuka untuk umum beberapa bulan yang lalu.

Mengutip Jatengprov.go.id, pengunjung yang datang ke tempat ini cukup membayar tiket masuk dan sewa kain poleng seharga Rp 15.000 per orang dengan rincian Rp10.000 untuk tiket masuk dan Rp5.000 untuk sewa kain poleng.

Jika dilihat dari desain bangunan, wisata ini adalah penggabungan dua budaya, yaitu Jawa dan Bali. Penggabungan itu wujud dalam keselarasan bangunan dan ornamen yang memikat. Wisata ini berada dibawah pengelolaan budayawan muda dari Kota Purwodadi.

Baca Juga: Kawasan Agrowisata Kelengkeng Grobogan Akhirnya Dibuka

Bledug Kuwu

Merupakan objek wisata dengan pesona alam yang luar biasa. Fenomena alam yang menarik di kawasan wisata ini adalah letupan-letupan lumpur yang mengandung garam secara terus menerus padahal secara geologis, lokasi Bledug Kuwu ini jauh dari laut.

Seperti yang siudah diberitakan Solopos.com sebelumnya, Masyarakat di seputaran Grobogan percaya jika fenomena di Bledug Kuwu ada kaitannya dengan legenda Jaka Linglung. Ia adalah seekor naga yang mengaku menjadi anak Aji Saka alias Raja Medang Kamolan.

Api Abadi Mrapen

Objek wisata ini berada di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong. Kompleks ini menawarkan fenomena alam berupa keluarnya gas alam dari dalam tanah yang tersulut api sehingga menciptakan api yang tidak pernah padam walaupun turun hujan.

Banyak peristiwa besar mengambil api dari kompleks Api Abadi Mrapen sebagai sumbernya, di  antaranya pesta olahraga internasional, Ganefo pada tanggal 1 November 1963, Pekan Olahraga Nasional (PON)  ke X tahun 1981, hingga gelaran Asian Games ke 18 pada tahun 2018 silam. Selain untuk helatan olahraga, Api Abadi Mrapen ini juga digunakan untuk obor upacara hari raya keagamaan,  salah satunya Hari Raya Waisak.

Baca juga: Mitos Larangan Pernikahan Orang Sunda dan Jawa

Selain menghasilkan api abadi,  di komplek tersebut juga terdapat kolam dengan air mendidih yang konon dapat dipergunakan untuk mengobati penyakit kulit, serta batu bobot yang konon apabila seseorang dapat mengangkatnya, maka yang mengangkat akan mendapatkan apa yang menjadi keinginannya.

Pihak pengelola mengatakan ada 2 jenis wisata yang ditawarkan di kompleks ini, yaitu wisata religi bagi peziarah Sunan Kalijaga dan umat Buddha untuk perayaan Hari Raya Waisak. Kemudian ada wisata daya tarik, di mana banyak warga yang tertarik melihat semburan api dari dalam tanah yang terus menyala meskipun diguyur hujan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya