SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com — Robby Darwis adalah salah satu pemain yang masuk dalam sederet nama-nama pemain pada masa keemasan timnas Indonesia saat meraih medali emas SEA Games 1987 dan 1991.

Ban kapten Timnas Indonesia selama lima tahun tersemat di lengannya, hal itu menjadi bukti kemampuannya diakui di level yang lebih tinggi.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

“Selama lima tahun saya menyemat ban kapten di Timnas, dan itu tidak mudah. Dan itu juga berkat dukungan dan dorongan dari kawan-kawan di tim,” kenang Robby, Senin (7/3/2011).

Robby memperkuat timnas Indonesia sebanyak 53 kali dan mencetak enam Gol. Selain ikut mempersembahkan emas SEA Games pada 1987-1991, Robby juga pernah menjuarai Piala Sultan Hasanah Bolkiah pada 1986 sebelum gantung sepatu pada 1997 setelah mengabdi selama 10 tahun (1987-1997).

Gelar Pemain Terbaik Indonesia diraih pada 1987 dan Robby Darwis pun kembali dianugerahi sebagai pemain Legendaris Indonesia pada Final Copa Indonesia 2007. Sejak bakatnya terendus pelatih Persib Bandung asal Polandia Marek Janota di awal 1980-an, jalan karier Robby seakan berjalan mulus. Secara kebetulan ia tumbuh ketika atmosfer sepak bola Bandung tengah menginjak masa keemasannya. Bersama Ajat Sudrajat, Yusuf Bachtiar, dan pemain lainnya, Robby mewakili generasi Persib paling mencorong di pertengahan 1980 dan 1990-an.

Jika kiprah di Timnas dijadikan parameternya, tentu saja tak berlebihan bila Robby dianggap sebagai wakil generasi emas Persib paling mentereng.

Hingga kini, kiprahnya memang meninggalkan kesan tersendiri buat publik sepak bola Bandung. Sebab, setelah ia pensiun tidak ada lagi pemain Persib yang dipercaya menjadi pemanggul komando di timnas. Sehingga tak heran bila sampai saat ini nama Robby selalu dikaitkan dengan romantisme kejayaan Persib tempo dulu.

Ya, Robby memang tak hanya bersinar bersama timnas. Pria asli Lembang ini juga masuk dalam generasi emas Persib yang sukses menyabet tiga gelar juara Perserikatan dan satu trofi Liga Indonesia I 1994/995.

Gelar pertama di kancah Perserikatan pada musim 1985-86 dianggap Robby pencapaian prestasi yang mengesankan. Robby menilai pencapaian itu sebagai gerbang prestasi generasi emas Persib karena setelah Persib meraih lagi gelar di kompetisi Perserikatan terakhir musim 1993/1994.

Pada musim berikutnya PSSI mengubah format kompetisi menjadi Liga Indonesia dengan menggabungkan tim asal Perserikatan dan Galatama. Kesan gelar keempat tak kalah impresifnya. Robby menyebut keberhasilan menyabet titel kampiun Liga Indonesia I mengandung sebuah keajaiban.

“Ya karena saat itu Persib masih mengandalkan skuad lama, Persib menjadi satu-satunya tim mantan Perserikatan yang tampil di babak 8 besar, hingga berhasil meraih gelar juara LI I,” kata Robby.

Ya, Robby memang satu-satunya pemain yang punya karakter khas. Baik semasa masih berkostum Timnas maupun Persib. Robby identik sebagai bek yang berani dan siap berduel dengan penyerang lawan. Sampai kemudian sepak terjangnya di lapangan melahirkan istilah yang populer di kalangan bobotoh, yaitu ‘halik-ku aing!’ (minggir biar aku yang ambil).

Seperti itulah memang tipikal Robby ketika menjadi palang pintu lini belakang. Urusan membersihkan daerah pertahanan dari serbuan musuh adalah tanggung jawabnya, hingga namanya menjulang tinggi. Robby seolah menjadi ikon penting dalam era emas Persib maupun timnas di kancah persepakbolaan nasional maupun internasional.

Empat gelar kampiun bersama Persib dan kiprah bersama timnas menjadi rujukan yang sangat sulit disaingi. Rujukan itu pula yang membuatnya masuk daftar 50 pemain terbesar Indonesia yang dikeluarkan PSSI.

Robby juga masuk daftar 23 Pemain Legendaris Timnas Indonesia yang diberikan penyelenggara Final Copa Indonesia Djie Sam Soe, April 2007. Pemain yang dipilih adalah pemain yang menyumbang banyak kontribusi membela Timnas baik di kompetisi nasional, regional, maupun internasional.

(Inilah.com/try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya