SOLOPOS.COM - Petugas mengecek kondisi sapi yang dibawa ke Pasar Hewan Jatinom, Minggu (15/5/2022). (Istimewa/Humas Polres Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak lima dari enam sapi di Klaten yang sebelumnya terkonfirmasi terserang penyakit mulut dan kuku (PMK) dinyatakan sembuh. Sementara itu, penutupan sementara pasar hewan selama dua pekan sejak Rabu (25/5/2022) dipastikan masih berjalan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti, mengatakan kelima ternak yang dinyatakan sembuh dari PMK itu tersebar di dua desa yakni di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang dan Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tinggal satu ekor sapi terpapar virus penyebab PMK yang saat ini masih dalam proses penyembuhan.

“Pada 24 Mei 2022 sembuh lima ekor. Proses penanganannya langsung dilakukan begitu diketahui. Setiap tiga hari sekali ada pengobatan sesuai aturan dan pengobatan dilakukan hingga sembuh,” kata Widiyanti saat dihubungi Solopos.com, Jumat (27/5/2022).

Jumlah ternak yang dinyatakan suspek atau memiliki gejala mengarah PMK hingga Kamis (26/5/2022) sore ada 77 ekor. Sebelumnya, ada 11 sapi suspek PMK dinyatakan sembuh. Hingga kini, tak ada kasus kematian ternak akibat PMK.

Baca Juga: Seluruh Pasar Hewan di Klaten Ditutup, Harga Daging Sapi Masih Normal

Widiyanti mengimbau agar peternak segera menghubungi petugas kesehatan hewan jika kondisi ternak mereka sakit. Hal itu dimaksudkan agar ternak-ternak yang sakit bisa segera diobati.

PMK merupakan penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan oleh virus. Hewan yang rentan terjangkit yakni sapi, kerbau, kambing, domba, dan ruminansia lainnya.

Gejala pada penyakit itu yakni demam tinggi antara 39 derajat celsius hingga 41 derajat celsius. Air liur berlebihan dan berbusa. Ada luka melepuh pada lidah dan mukosa rongga mulut. Ternak tidak mau makan. Sulit berdiri atau gemetar dan intensitas napas cepat.

Penyakit itu dipastikan tak menular ke manusia. Guna mencegah persebaran penyakit itu, peternak diminta selalu mengecek kondisi kesehatan ternak mereka dan menjaga kebersihan kandang.

Baca Juga: Seluruh Pasar Hewan di Klaten Ditutup Selama 2 Pekan, Ada Apa?

Penutupan

Terkait penutupan sementara pasar hewan, Widiyanti menjelaskan hingga kini masih berlangsung. Penutupan sementara seluruh pasar hewan dilakukan selama 14 hari sejak, Rabu (25/5/2022) hingga Selasa (7/6/2022).

Rata-rata kasus ternak yang terkonfirmasi positif PMK serta suspek PMK bersumber dari pembelian ternak di pasar hewan. Hal itu menjadi salah satu petimbangan penutupan pasar hewan di Klaten.

“Kami mengimbau masyarakat terutama para blantik maupun peternak mari tahan dulu sebentar. Mudah-mudahan selama 14 hari sesuai masa inkubasi virus, kondisi [persebaran PMK] semakin landai dan ternak kembali sehat,” kata dia.

Widyanti juga menjelaskan ada gerakan penyemprotan disinfektan ke kandang secara serentak pada Kamis (26/5/2022). Gerakan penyemprotan itu dilakukan untuk mencegah persebaran virus penyebab PMK.

Baca Juga: Kambing di Pasar Plembon Klaten Dinyatakan Bebas PMK, Segini Harganya

Memutus Mata Rantai

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Klaten, Triyanto, mengatakan jumlah ternak di Klaten lebih dari 100.000 ekor. Dia menjelaskan penutupan sementara selama dua pekan dilakukan untuk memutus mata rantai penularan virus penyebab PMK.

“Waktu dua pekan itu untuk menekan persebaran virus sesuai masa inkubasi. Harapannya, menjelang Iduladha nanti kondisi ternak sehat dan masyarakat lebih nyaman melaksanakan penyembelihan hewan kurban,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya