SOLOPOS.COM - Ilustrasi perokok. (Reuters)

Solopos.com, SOLO — Merokok memang banyak mengandung bahaya. Tidak hanya bagi perokok aktif, tetapi juga bagi orang yang menghirup asap rokok atau disebut juga perokok pasif. 

Di dalam rokok terkandung lebih dari 4.000 jenis bahan kimia yang tentu berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Merokok dapat mendatangkan banyak penyakit, yang paling sering menjadi bahasan dampak merokok adalah penyakit kanker. 

Kanker yang dapat menyerang perokok ini bukan hanya kanker paru-paru, tetapi juga kanker mulut dan pita suara.

Dilansir dari promkes.kemenkes.go.id yang diakses pada Kamis (13/7/2023), selain penyakit kanker, merokok juga dapat menyebabkan hal buruk lainnya. Hal ini tidak hanya bagi perokok aktif, tetapi juga bagi perokok pasif.

Dampak buruk tersebut diantaranya adalah penyakit paru-paru kronis, merusak gigi dan meyebabkan bau mulut tidak sedap, stroke, serangan jantung, tulang yang melemah hingga mudah patah, gangguan pada mata seperti katarak, kanker leher rahim dan keguguran bagi wanita, serta menyebabkan kerontokan rambut.

Sayangnya, dari sekian banyak dampak buruk merokok tidak menghentikan orang-orang untuk berhenti merokok dalam bentuk apapun.

Bahkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat perokok dibawah umur 18 tahun pada 2022 mencapai 3,44 persen.

Di wilayah perdesaan memiliki presentasi yang tinggi yaitu sebesar 4,23 persen, sedangkan di wilayah perkotaan sebesar 2,84 persen.

BPS juga merilis data perokok aktif usia 15 tahun keatas dari setiap provinsi di Indonesia. berikut merupakan data provinsi dengan perokok aktif paling banyak di Indonesia.

Lampung

Provinsi Lampung menjadi provinsi dengan tingkat persentase perokok aktif dengan umur lebih dari 15 tahun terbanyak di Indonesia. Menurut BPS pada tahun 2022, Provinsi Lampung memiliki 33,81 persen warga yang merokok.

Nusa Tenggara Barat (NTB)

Provinsi kedua dengan tingkat persentase perokok aktif dengan umur 15 tahun lebih adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Menurut BPS pada tahun 2022, Provinsi NTB memiliki 33,20 persen warga yang merokok.

Bengkulu

Selanjutnya adalah Provinsi Bengkulu yang menjadi provinsi nomor 3 dengan tingkat persentase perokok aktif dengan umur lebih dari 15 tahun terbanyak di Indonesia. Menurut BPS pada tahun 2022, Provinsi Bengkulu memiliki 32,16 persen warga yang merokok.

Jawa Barat

Pada posisi ke 4 ada Provinsi Jawa Barat sebagai provinsi yang memiliki tingkat persentase perokok aktif dengan umur lebih dari 15 tahun terbanyak di Indonesia. Menurut BPS pada tahun 2022, Provinsi Jawa Barat memiliki 32,07 persen warga yang merokok.

Banten

Provinsi Banten masuk kedalam salah satu provinsi yang memiliki tingkat persentase perokok aktif dengan umur lebih dari 15 tahun terbanyak di Indonesia. Menurut BPS pada tahun 2022, Provinsi Banten memiliki 31,21 persen warga yang merokok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya