SOLOPOS.COM - Ilustrasi peringatan Hari AIDS Sedunia. (Freepik)

Solopos.com, WONOGIRI — Kasus kumulatif HIV di Wonogiri sejak 2001-Juni 2022 sebanyak 696 kasus. Sementara itu, temuan kasus baru HIV selama kurun waktu Januari-Juni 2022 telah mencapai 31 kasus.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, Satyawati Prawirohardjo, mengatakan perantau alias kaum boro masih mendominasi temuan kasus kumulatif HIV di Wonogiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Namun, dia belum menyebutkan angka pasti berapa temuan kasus HIV yang didominasi perantau tersebut. Perantau yang mengidap HIV paling banyak ditemukan pada jenis kelamin laki-laki.

“Kadang mereka tidak tahu kalau terkena HIV. Akibatnya, bisa menularkan kepada istri mereka di rumah. Jika hal itu tidak diketahui dan tidak segera ditangani maka berisiko besar, jika dia hamil, bayi yang dilahirkan akan mengidap HIV juga. Padahal penularan HIV dari ibu ke anak bisa dicegah jika kasus sudah diketahui dan tertangani sejak dari awal,” ujar Satyawati, kepada Solopos.com, Selasa (30/8/2022).

Dia menambahkan ada lima prinsip mencegah penularan HIV/AIDS. Prinsip itu biasa disingkat A, B, C, D, E. Berikut masing-masing prinsip mencegah HIV/AIDS:

1. Abstinence atau tidak berhubungan seks berisiko dengan berganti-ganti pasangan.

2. Be faithful atau setia pada satu pasangan.

3. Condom atau menggunakan kondom saat berhubungan seksual.

4. Drug atau tidak menggunakan narkoba dengan jarum suntik.

5. Education atau pendidikan seksual, reproduksi, dan HIV/AIDS yang komprehensif.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Wonogiri, Suprio Heryanto, mengatakan pola transmisi penularan HIV terbanyak dari heteroseksual atau hubungan seks berbeda jenis kelamin dengan berganti-ganti pasangan.

Berdasarkan jenis kelamin, kasus kumulatif HIV pada laki-laki sebanyak 389 kasus atau 56% dari dari total. Sedangkan kasus kumulatif HIV pada perempuan sebanyak 307 kasus atau 44% dari dari total.

Dari seluruh kasus tersebut, perantau atau orang yang bekerja di luar Wonogiri masih mendominasi temuan kasus HIV di Wonogiri.

“Hal itu terjadi bisa jadi karena mereka jauh dari pasangan masing-masing, kemudian memilih berhubungan seks dengan orang lain yang bukan pasangannya dan dilakukan dengan berganti-ganti pasangan hubungan seks. Oleh karena itu mereka rentan terhadap penularan HIV, terlebih jika berganti-ganti pasangan,” kata Suprio Heryanto saat ditemui Solopos.com di Sekretariat KPA Wonogiri, Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya