SOLOPOS.COM - Sejumlah pedagang Pasar Ir Soekarno pindah berjualan ke luar pasar lantaran sepi pembeli, Jumat (15/1/2021). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Sebanyak lima pasar tradisional di Sukoharjo bakal dipasangi fasilitas internet gratis guna menunjang tranformasi pembayaran secara digital pada masa pandemi Covid-19.

Kelima pasar tradisional itu yakni Pasar Kartasura, Pasar Ir. Soekarno, Pasar Bekonang, Pasar Nguter, dan Pasar Grogol.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sukoharjo, Suyamto, mengatakan pemasangan jaringan internet di pasar tradisional untuk meningkatkan kualitas layanan di bidang ekonomi digital.

Saat ini, pasar tradisional didorong untuk melakukan transformasi pembayaran secara digital. Dengan adanya fasilitas internet gratis, pedagang dan pembeli bisa melakukan transaksi jual beli tanpa bertatap muka pada masa pandemi Covid-19.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sekarang baru proses pemasangan jaringan internet gratis di lima pasar tradisional. Jika sudah ada jaringan internet, transaksi digital bisa dilakukan pedagang dan pembeli,” kata dia, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (13/4/2021).

Baca juga: Diduga Habis Pesta Miras, Remaja Sukoharjo Kalap di Sungai Bengawan Solo

Tak menutup kemungkinan, pemerintah bakal memperluas jaringan layanan internet ke pasar tradisional lain di Sukoharjo. Hal ini bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan di pasar tradisional agar bisa bersaing dengan pasar modern.

Selain pasar tradisional, jaringan internet juga dipasang di sejumlah fasilitas umum (fasum) seperti GOR Gelora Merdeka, Taman Pakujoyo di Kelurahan Gayam dan Alun-alun Satya Negara. Perluasan infrastruktur digital itu program dari Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

“Masyarakat bisa mengakses internet secara gratis. Tanpa dipungut biaya. Terutama para mahasiswa dan pelajar yang masih menerapkan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ),” papar dia.

Baca juga: Bandel Padusan Di Pemandian Batu Seribu Sukoharjo, Warga Dihalau Satpol PP

Smart City

Suyamto menyampaikan Kabupaten Sukoharjo menjadi peserta smart city di wilayah Soloraya pada 2017. Kala itu, pemerintah pusat melaksanakan program 100 smart city menyasar pemerintah daerah yang telah menyiapkan berbagai infrastruktur informasi teknologi, sumber daya manusia (SDM) serta regulasi yang mengatur kebijakan itu.

Saat ini, Pemkab Sukoharjo memiliki lebih dari 80 layanan berbasis digital di masing-masing OPD seperti e-budgeting, e-planning serta sistem informasi kemiskinan (SIK).

Baca juga: Ekspedisi KRL Solo-Jogja Memotret Geliat Ekonomi Baru Gawok Sukoharjo

“Program pelayanan publik itu terintegrasi sehingga memudahkan masyarakat dalam mengurus keperluan administrasi dan lainnya,” papar dia.

Kepala Bidang (Kabid) Teknologi Informasi Diskominfo Sukoharjo, Sunarno, mengatakan konsep smart city merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan open government dan melaksanakan UU Keterbukaan Informasi Publik. Implementasi smart city membutuhkan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, teknologi informatika, aplikasi layanan dan pemanfaatannya dalam menunjang roda pemerintahan di era digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya