SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO—Sebanyak lima pasar tradisional di Kabupaten Sukoharjo akan direvitalisasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat di tahun ini. Revitalisasi kelima pasar tersebut menelan anggaran hingga Rp16,6 miliar.

Saat ini, Pemkab tengah menyiapkan lokasi pasar darurat yang akan digunakan sebagai tempat sementara bagi pedagang melakukan aktivitas perdagangan. Kepala Bidang (Kabid) Pasar Dinas Perdagagan Koperasi dan UKM Sukoharjo Santoso Budi Utomo merinci lima pasar akan direvitalisasi adalah Pasar Mulur dianggarkan Rp6,3 miliar, Pasar Cuplik Rp7,2 miliar, Pasar Carikan Rp2,5 miliar, Pasar Sraten Rp1,1 miliar dan Pasar Ngaliyan Rp600 juta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Berbagai persiapan sudah mulai dilakukan untuk merevitalisasi lima pasar di tahun ini. Persiapannya dari lelang hingga sosialisasi kepada pedagang pasar yang akan dibangun,” kata dia, Minggu (17/2/2019).

Dia menilai sosialisasi penting dilakukan kepada pedagang agar tidak ada gejolak saat pelaksanaan pembangunan. Persiapan lain juga dilakukan Pemkab adalah terkait bakal lokasi untuk pembangunan pasar darurat. Pasar darurat ini akan digunakan pedagang selama pasar tersebut direvitalisasi oleh Pemkab. Dengan demikian saat pelaksanaan pekerjaan, pedagang tetap bisa berjualan meski di lokasi darurat. Ihwal penetapan lokasi pasar darurat, dia memastikan akan dilakukan musyawarah bersama dengan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk pedagang.

“Anggaran pembangunan tidak hanya dari APBD, tapi juga bantuan anggaran dari Pusat dan Provinsi,” katanya.

Pihaknya menargetkan proses lelang rampung pada triwulan pertama ini, sehingga revitalisasi pasar bisa mulai dikerjakan pada Juni mendatang. Harapannya pembangunan pasar tidak molor dari target waktu ditetapkan rampung pada akhir tahun ini. Hal itu sekaligus menghindari adanya keterlambatan pelaksanaan pembangunan.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Sukoharjo Sutarmo mengatakan revitalisasi pasar tradisional dikerjakan sebagai bentuk komitmen Pemkab dalam menata pasar yang ada. Targetnya keberadaan pasar tradisional tidak kalah dengan pasar modern.

“Tahun ini ada lima pasar yang akan kita dibangun. Yakni Pasar Mulur Kecamatan Bendosari, Pasar Carikan dan Pasar Cuplik Kecamatan Sukoharjo, Pasar Ngaliyan Kecamatan Tawangsari, serta Pasar Sraten Kecamatan Gatak,” katanya.

Dia mengatakan tersedianya fisik bangunan diharapkan bisa meningkatkan animo masyarakat berbelanja di pasar tradisional. Dampaknya akan berpengaruh pada peningkatan ekonomi para pedagang kecil. Pemkab berusaha menghilangkan citra negatif terhadap pasar tradisional dengan membuat kebijakan agar pasar tradisional tetap menjadi pilihan utama masyarakat untuk berbelanja. Selain membenahi pasar tradisional, pemkab juga menata dagangan sesuai zona, melengkapi fasilitas pasar, meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melalui pembinaan, pelatihan dan pengawasan.

Revitalisasi pasar tradisional telah dikerjakan Pemkab sejak 2012 lalu hingga kini. Merujuk catatan terdapat 17 pasar tradisional sudah direvitalisasi Pemkab baik bersumber dari APBD Kabupaten Sukoharjo maupun bantuan anggaran dari pemerintah pusat dan provinsi. Pasar tersebut di antaranya pasar Bekonang dan Pasar Plumbon di Kecamatan Mojolaban, Pasar Ir Soekarno di Kecamatan Sukoharjo, Pasar Kepuh dan Pasar Jamu Nguter di Kecamatan Nguter, Pasar Gawok di Kecamatan Gatak, Pasar Telukan dan Pasar Grogol di Kecamatan Grogol.

“Kondisi pasar di Sukoharjo sudah baik setelah direvitalisasi. Tempat berdagang para pedagang lebih bersih dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung pasar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya