SOLOPOS.COM - Beberapa abdi dalem Keraton Solo menunggu di pintu untuk mengantarkan makanan kepada lima orang yang terkunci di dalam Keraton Solo, Jumat (12/2/2021). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO -- Lima orang terkunci di lingkungan Keraton Solo sejak Kamis (11/2/2021) siang. Hingga Jumat (12/2/2021) pintu keraton tersebut masih dikunci dari luar sehingga mereka belum bisa keluar.

Kelima orang itu yakni GKR Wandansari atau Gusti Moeng, GKR Timoer Rumbai, dua penari bernama Warna dan Ika, serta seorang pembantu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mereka terkunci dengan kondisi tanpa makanan. Air dan listrik juga dimatikan. Gas untuk memasak diambil. Sedangkan kerabat yang hendak mengantarkan makanan untuk mereka tidak diizinkan masuk.

Salah satu abdi dalem Keraton Solo, yang anaknya ikut terkunci di dalam Keraton, Yemmy Triana, cemas dengan kondisinya anaknya. "Anak saya penari, namanya Warna. Dia ikut ndherekke Gusti [Gusti Moeng] yang mau nemui tamu. Kemarin siang saat masuk mereka sudah makan tapi setelah di dalam saya enggak tahu mereka sudah makan atau belum," ujar Yemmy, kepada wartawan saat menunggu untuk mengantar makanan di Kompleks Keraton Solo, Jumat (12/2/2021).

Baca Juga: Geger! Gusti Moeng, GKR Timoer, dan Sejumlah Penari Dikunci Di Dalam Keraton Solo

Yemmy khawatir karena di dalam Keraton gelap, listrik dimatikan. "Apalagi bangunan Keraton gedhene sakmono, pohonnya besar-besar, dan kotor, kalau ada ular bagaimana?" ujarnya.

Berkomunikasi

Yemmy yang datang bersama beberapa abdi dalem untuk membawakan makanan untuk mereka yang dikunci di dalam Keraton Solo belum bisa masuk hingga Jumat siang.

Ia mengaku sempat berkomunikasi dengan anaknya pada Kamis malam namun sulit karena baterai ponsel anaknya hampir habis sedangkan listrik untuk mengisi ulang dimatikan.

Baca Juga: Gusti Moeng Dikunci Di Keraton Solo Saat Hendak Temui Tamu Dari BPK

"Semalam kata anak saya dua kali listrik dimatikan, yang terakhir dimatikan sampai pagi. Kalau pagi ini katanya sudah menyala lagi dan sudah bisa men-charge HP," ujar abdi dalem yang juga mantan penari Bedhaya itu.

Yemmy juga mengaku sempat berbicara dengan Gusti Moeng melalui telepon. Dalam pembicaraan itu, Gusti Moeng mengatakan tidak akan meninggalkan Keraton karena itu juga rumahnya.

Ketua Lembaga Hukum Keraton Solo, KP Eddy Wirabhumi, yang juga suami Gusti Moeng, mengatakan istrinya memang berniat menyelesaikan masalah tersebut agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Putri Yang Terkurung Versi 2

Eddy pun tidak menjawab secara jelas ketika ditanya apa upayanya untuk mengeluarkan istrinya dan empat orang lain yang dikunci di dalam Keraton Solo itu.

Baca Juga: Nekat Gelar Hajatan 3 Hari, Warga Karanganyar akan Berurusan dengan Satpol PP dan Polisi

Sebagaimana diinformasikan, Gusti Moeng, GKR Timoer, dua penari dan seorang pembantu terkunci di dalam Keraton Solo sejak Kamis siang. GKR Timoer sempat mengunggah foto dan video kondisi di dalam Keraton tempatnya dikunci.

"Putri yg terkurung versi 2," tulisnya pada caption foto yang ia unggah, Kamis sekitar tengah malam.

Dalam foto dan video itu tampak ruangan yang gelap gulita. Hanya ada beberapa lilin untuk penerangan. Sementara di bagian luar Kori Kamandungan tampak petugas dari kepolisian berjaga.

"Mereka sengaja mematikan lampu, supaya apa? Supaya putri yang terkurung versi kedua tidak betah," ucap GKR Timoer dalam salah satu video yang ia unggah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya