SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Diet rendah karbohidrat sangat populer beberapa tahun belakangan. Pola diet ini mewajibkan pelakunya memperbanyak asupan protein demi mengurangi berat badan. Sayangnya, jumlah protein yang berlebihan menimbulkan efek berbahaya, mulai dari bau mulut, sembelit, diare, dehidrasi, kerusakan ginjal, hingga sakit jantung.

Protein memang sangat dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan. Umumnya, wanita membutuhkan 56-59 gram protein setiap hari. Sementara pria butuh protein sebanyak 62-66 gram per hari. Jika lebih dari itu, maka protein di dalam tubuh tidak akan dicerna dengan baik. Protein justru akan dianggap sebagai zat tidak penting yang harus dibuang agar tidak mengganggu kinerja organ tubuh.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Sebenarnya, tubuh memberikan tanda khusus saat kelebihan protein. Mau tahu apa saja tanda tubuh yang kelebihan protein? Simak ulasan yang dihimpun dari Boldksy, Sabtu (9/3/2019), berikut:

Sembelit

Protein sulit dicerna sehingga menyebabkan masalah usus, seperti sembelit dan kembung. Jadi, makan protein saja justru membahayakan saluran pencernaan. Jika ingin sehat, imbangi konsumsi protein dengan serat.

Dehidrasi

Tubuh membutuhkan banyak air untuk memecah protein. Ginjal yang bertugas memecah protein akan menarik cadangan air dalam tubuh. Artinya, konsumsi protein berlebih membuat tubuh kekurangan cairan.

Kentut berbau busuk

Kentut yang berbau sangat busuk bisa saja terjadi akibat konsumsi protein berlebihan. Hal ini terjadi karena saluran pencernaan mengalami masalah akibat konsumsi makanan berprotein dalam jumlah berlebih.

Bau napas tak sedap

Makanan berprotein tinggi memang ampuh menurunkan berat badan. Namun, sejumlah hasil penelitian menyebut, makanan berprotein tinggi menyebabkan bau napas tak sedap yang tidak bisa diatasi hanya dengan menggosok gigi. Jika tidak ingin bermasalah dengan bau napas, perbanyaklah konsumsi air putih, kunyah permen karet mint, serta gosok gigi sampai bersih setelah mengonsumsi makanan berprotein tinggi.

Lesu

Makanan tinggi protein memang membuat perut kenyang lebih lama dibanding karbohidrat. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, berat badan justru bakal meningkat. Kelebihan protein meningkatkan kadar hormon kortisol yang membuat tubuh mudah lelah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya