SOLOPOS.COM - Ilustrasi olahan makanan ubi (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Beras atau nasi menjadi makanan pokok yang paling banyak di konsumsi orang Indonesia. Padahal tidak sedikit makanan pengganti nasi yang tidak kalah kandungan gizinya.

Hingga 2017 tren konsumsi beras nasional terus mengalami penurunan. Meski begitu, tingkat konsumsi beras di Indonesia masih jauh di atas konsumsi negara-negara Asia, seperti Korea, Jepang, Thailand, dan Malaysia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beragam potensi pangan lokal layak dicoba karena tidak hanya mengenyangkan seperti nasi, namun kandungan gizinya juga tidak kalah dari nasi. Bahkan, beberapa pangan lokal memiliki keunggulan sehingga layak menjadi makanan pengganti nasi.

5 Zodiak Ini Ratu Drama, Anda Termasuk?

Ekspedisi Mudik 2024

Berikut pangan lokal yang bisa menjadi makanan pengganti nasi sebagaimana dikutip dari laman Kementan, pangannusantara.bkp.pertanian.go.id, beberapa waktu lalu.

Sorgum

makanan pengganti nasi
Sorgum (Freepik)

Sorgum adalah tanaman dari keluarga rumput-rumputan, masih satu keluarga dengan padi, jagung dan gandum. Asal tanaman sorgum diperkirakan dari daerah tropis Afrika.

Tanaman ini telah beradaptasi sehingga bisa tumbuh di berbagai kondisi iklim mulai dari tropis, subtropis hingga daerah gurun yang gersang. Negara penghasil utamanya antara lain Amerika Serikat, Nigeria, Meksiko, dan India.

Kandungan nutrisi beras sorgum lebih baik jika dibandingkan beras padi.Kadar protein beras sorgum sebesar 8—10%, sedangkan beras padi sekitar 6%.

Rekomendasi Mie Ayam Enak di Solo, Mana Langgananmu Lur?

Kalori (332 kal) dan Index Glicemik (IG) beras sorgum (48) lebih rendah dari pada kalori (357 kal) dan IG (64) beras padi sehingga sesuai bagi konsumen yang menjalankan diet. Sorgum ini sudah banyak diproduksi di beberapa provinsi di Indonesia.

Sagu

makanan pengganti nasi
Olahan sagu (Freepik)

Sagu adalah tepung atau olahan yang diperoleh dari pemrosesan teras batang rumbia atau pohon sagu (Metroxylon sagu Rottb.). Tepung sagu memiliki karakteristik fisik yang mirip dengan tepung tapioka.

Dari tahun ke tahun, produksi sagu terus mengalami kenaikan. Terakhir pada 2016, Kementan mencatatproduksi sagu di Indonesia menembus 440.516 ton.

Viral, Pengendara Motor Adang Bus Rela Ngeblong di Kalijambe Sragen

Kandungan gizi sagu per 100 gram yaitu energi 355 kkal, protein 0,6 gram, lemah 1,1 gram, karbohidrat 85,6 gram, fosfor 169 mg, besi 2,2 mg, kalsium 91 mg, dan serat 0,3 gram.

Dengan kandungan gizi itu, sagu banyak direkomendasikan untuk dikonsumsi penderita diabetes sebagai makanan pengganti nasi. Jadi tidak ragu lagi mencoba membuat berbagai olahan dari sagu.

Jagung

makanan pengganti nasi
Jagung (Freepik)

Jagung adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia.

Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budi daya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7.000 tahun yang lalu.

Terkaya di Dunia, Harta Elon Musk Cukup Untuk "Hidupi" DKI Jakarta Selama 28 Tahun!

Di Indonesia, jagung diperkirakan masuk pada sekitar abad ke-16 oleh penjelajah Portugis. Produksi jagung di Indonesia menembus angka lebih dari 23 juta ton.

Kandungan gizi jagung per 100 gram adalah energi 366 kkal, protein 9,8 gram, lemak 7,3 gram, karbohidrat 69,1 gram, vitamin C 3 mg, besi 2,3 mg, kalsium 30 mg, dan serat 2,2 gram.

Ubi Jalar

makanan pengganti nasi
Ubi (Freepik)

Ubi jalar adalah salah satu sumber karbohidrat yang juga sangat diminati oleh masyarakat, yang memanfaatkan akarnya yang berbentuk ubi. Tanaman ini kabarnya berasal dari Amerika Selatan tropis yang kemudian tersebar di beberapa benua, namun hal ini juga masih menjadi kontroversi akan asal-usulnya.

Tanaman ini masuk ke Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya oleh orang Spanyol, dan oleh orang-orang Asia tidak hanya dimanfaatkan ubinya saja namun juga daun muda dari tanaman merambat ini sebagai sayuran. Produksi pangan lokal ini sejak 2012 menunjukkan tren menurun.

Ciri Pria Punya Sperma Sehat, Nomor 3 Enggak Nyangkan Kan?

Padahal, kandungan gizi dari uji jalar tidak kalah dari makanan lainnya. Kandungan gizi uji jalar per 100 gram yaitu energi 151 kkal, protein 1,6 gram, lemak 0,3 gram, karbohidrat 35,4 gram, vitamin C 10,5 gram, besi 0,7 gram, kalsium 29 mg, dan serat 0,7 gram.



Singkong

makanan pengganti nasi
Singkong (Freepik)

Singkong atau ubi kayu merupakan pangan lokal yang bisa dimaksimalkan karena produksinya lebih dari 28 juta ton.

Ada delapan provinsi yang menjadi sentra singkong yaitu Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sumatra Utara.

Kandungan kalori singkong yang hanya 154 kkal per 100 gram (setengah dari kalori beras) mampu menjadikannya layak untuk dikonsumsi secara teratur.

6 Tips Membuat Rumah Terasa Baru Kembali

Mengonsumsi singkong juga memiliki manfaat funsional seperti dapat membantu tubuh dalam mengontrol tekanan darah. Kemudian pengcegahan kanker usus, menjaga kesehatan jantung, dan baik untuk penderita diabetes. Sebab, singkong memiliki nilai Glycaemic Index (GI) atau kandungan gula yang rendah yaitu di bawah 55.

Kandungan gizi singkong per 100 gram yaitu energi 154 kkal, protein 1 gram, lemak 0,3 gram, karbohidrat 36,8 gram, vitamin C 31 Mg, besi 1,1 mg, kalsium 77 mg, dan serat 0,9 gram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya