SOLOPOS.COM - Ilustrasi menjemur cengkih (Rachman/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SUKOHARJO — Lima komoditas pertanian menjadi andalan Kabupaten Sukoharjo sebagai produk ekspor dalam perdagangan internasional selama beberapa tahun terakhir. Kelima komoditas itu yakni jahe bubuk, cengkih, lada hitam, dan lada putih, serta gula merah.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Bagas Windaryatno, mengatakan komoditas pertaninan unggulan di Sukoharjo tak kalah dibanding daerah lain. Bahkan, beberapa komoditas unggulan diekspor ke negara-negara besar di dunia. Ada lima komoditas pertanian unggulan yang diekspor ke sejumlah negara lain.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami berupaya memperluas pasar ekspor untuk meningkatkan nilai ekspor daerah. Selama ini, produk-produk pertanian sangat diminati pasar internasional,” katanya saat ditemui Solopos.com di kantornya, belum lama ini.

Baca Juga: Keren, STT Warga Vaksinasi Ribuan Warga Sukoharjo

Kelima komditas pertanian ekspor Sukoharjo itu yakni jahe bubuk, cengkih, lada hitam, lada putih, dan gula merah. Produk jahe bubuk diekspor ke Taiwan dan Serbia. Cengkih, lada hitam, dan lada putih diekspor ke Tingkok. Sedangkan gula merah diekspor ke Amerika Serikat.

Bagas menyebut aktivitas perdagangan sempat menurun akibat kebijakan pembatasan pengiriman barang. Hal ini terjadi saat awal munculnya pandemi pada Maret 2020 dan lonjakan kasus Covid-19 pada pertengahan Juni-Juli.

“Tanaman jahe, cengkih, lada hitam, dan lada putih banyak dibudidayakan di wilayah Kecamatan Nguter. Sentra industri jamu ditopang adanya lahan budidaya tanaman obat di setiap desa di Nguter,” ujarnya.

Baca Juga: Bos Arisan Online asal Mojolaban Sempat Ngumpet di DIY Sebelum Terciduk

Memperluas Pasar

Mantan Camat Grogol itu mengungkapkan terus berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya serta paguyuban perajin jamu seperti koperasi jamu Indonesia (Kojai) Sukoharjo untuk memperluas pasar komoditas ekspor itu dalam perdagangan internasional. Selain Tiongkok, beberapa negara Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan meminati komoditas pertanian di Sukoharjo.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Sukoharjo, Bambang Pujiana EW, mengatakan tidak hanya perusahaan berskala besar yang terus didorong untuk meningkatkan aktivitas ekspor melainkan juga pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tersebar di 12 kecamatan.

Baca Juga: Dana Desa Sukoharjo Sudah Terserap 89,05 Persen, Sebagian untuk BLT

Ada beragam program yang digulirkan pemerintah untuk mendongkrak nilai ekspor seperti Ekportir Tangguh dan Export Coaching Program.

“Pemerintah juga menyiapkan ruang konsultasi bagi para eksportir maupun calon eksportir terkait perdagangan luar negeri. Saya optimistis aktivitas perdagang internasional semakin meningkat lantaran menurunnya kasus Covid-19,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya