KULONPROGO—Meski telah diberikan tenggat waktu hingga 11 Juli 2011, namun hingga hari ini, (12/7), masih ada lima kecamatan di Kulonprogo yang belum menyerahkan hasil pemetaan wilayah guna penanganan kekeringan.
”Ini nantinya akan mempersulit kami untuk pemetaan wilayah rawan kekeringan,” ujar Hepi Eko Nugroho, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kulonprogo, Selasa (12/7).
Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo
Ia menyebutkan, tujuh kecamatan yang telah menyerahkan laporan pemetaan wilayah rawan kekeringan adalah Samigaluh, Girimulyo, Temon, Sentolo, Nanggulan, Kalibawang dan Lendah, sedangkan lima kecamatan lainnya yang laporannya belum diterima oleh BPDB adalah Kokap, Wates, Panjatan, Galur, dan Pengasih.
Pemetaan tersebut, diakuinya, merupakan syarat mutlak bagi pihak BPBD dalam penanganan lebih lanjut pada daerah-daerah rawan kekeringan.
Ia menegaskan, melalui pemetaan tersebut, pihaknya bisa mengatur sirkulasi dropping air ke wilayah-wilayah yang selama ini menjadi kendala bagi PDAM. ”Banyak wilayah-wilayah yang tidak terjangkau oleh truk tangki. Oleh karena itu, kami harus benar-benar merencanakannya dengan matang,” ujarnya.(Harian Jogja/Arief Junianto)
Foto Ilustrasi