SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO &ndash; </strong>Kematian adalah peristiwa misterius. Karena kadar <a href="http://viral.solopos.com/read/20180518/486/916829/kisah-misteri-hilang-4-hari-wisatawan-bungker-kaliadem-ngaku-naik-merapi-2-kali" target="_blank">kemisteriusanya</a> hal-hal yang terjadi disekitar peristiwa kematian kerap dianggap hal gaib. Meski demikian, bukanlah tidak mungkin sebuah kematian dihebohkan dengan kebetulan yang unik.</p><p>Kebetulan yang terjadi di sekitar kematian seseorang pernah terjadi beberapa kali. Cerita ini diabadikan di buku 136 Kebetulan yang Menakjubkan karya Vikas Khatri. Dihimpun <a href="http://solopos.com/" target="_blank"><em>Solopos.com</em></a> dari buku tersebut, Senin (21/11/2016), inilah lima kebetulan tentang kematian yang bikin bergidik dan merinding;</p><p><strong>Mobil Pembawa Kesialan</strong></p><p>Mobil pembawa sial ini diceritakan sebagai mobil milik aktor film Hollywood, James Byron Dean. Aktor tersebut meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil pada 1955. Mobil yang rusak direparasi, montir yang memperbaiki mobil tersebut mengalami patah kaki karena tertimpa mesin mobil. Beberapa hari setelahnya bengkel tempat mobil direparasi mengalami kebakaran.</p><p>Mesin mobil ringsek milik Dean dibeli seorang diokter. Tak lama menggunakan mobil balap dengan mesin dari mobil Dean, dokter tersebut tewas dalam sebuah kecelakaan. Dengan kasus yang mirip, orang lain membeli batang kemudi mobil Dean. Orang tersebut juga tewas beberapa hari setelahnya di lintasan balap.</p><p>Tak berhenti sampai di situ, Mobil milik Dean dirakit ulang dan dipamerkan di Sacramento, California. Saat dipamerkan mobil jatuh dari panggung. Seorang remaja patah pinggul tertimpa mobil tersebut.</p><p><strong>Lonceng Jam Mati Bersama Pemiliknya</strong></p><p>Raja Louis XIV menjadi penguasa Perancis mulai dari 1643-1715. Louis XIV meninggal karena sakit pada usia 76 tahun pada 1 September 1715. Louis XIV memiliki jam penuh hiasan di kamar tidurnya. Jam tersebut memiliki lonceng yang berbunyi setiap pergantian waktu. Lonceng jam itu berhenti pada pukul 07.45 waktu setempat pada 1 September 1715, bertepatan dengan kematian Louis XIV. Semenjak saat itu lonceng jam tersebut tidak bisa dibunyikan.</p><p>&lsquo;<strong>Balas Dendam&rsquo; Sebuah Peluru</strong></p><p>Pada 1883, pria asal Texas, Henry Zieglad, mengakhiri hubungan dengan kekasihnya. Sang kekasih yang patah hati tewas bunuh diri. Sang kakak yang menyalahkan Zieglad berusaha membunuh pria tersebut.</p><p>Kakak si mantan kekasih berusaha menembak Ziegland. Peluru dari tembakan tersebut hanya mengenai wajah Ziegland lalu bersarang di dalam pohon. Mengira Ziegland sudah tewas, sang kakak bunuh diri.</p><p>Ziegland melanjutkan hidupnya seperti biasa. Pada 1913 Ziegland berusaha menebang pohon di mana peluru yang ditembakkan padanya bersarang. Pohon tersebut sulit ditebang, sehingga Ziegland menggunakan bahan peledak. Daya kejut yang disebabkan bahan peledak membuat peluru di dalam pohon terlempar mengenai kepala Ziegland dan menewaskannya. Peluru yang pernah gagal membunuh Ziegland akhirnya &lsquo;balas dendam&rsquo; dan menuntaskan tugasnya.</p><p><strong>Dikubur Dua Kali</strong></p><p>Aktor asal Kanada, Charles Coghlan, meninggal di Texas, Amerika Serikat pada 1899. Ia dimakamkan di Galveston, Texas, menggunakan peti dari timah. Kurang dari satu tahun dimakamkan, pada September 1900, badai menerjang area pemakaman Coghlan.</p><p>Peti mati Coghlan hanyut dari liang lahatnya terapung-apung hingga Teluk Meksiko. Peti itu mengalir di sepanjang Pantai Florida hingga memasuki Samudra Atlantik. Pada 1908 beberapa nelayan dari Pulau Prince Edward, Kanada melihat kotak panjang mengapung di tengah laut. Saat diambil, itu adalah peti mati Coghlan. Ada seseorang yang mengenali jasad Coghlan, hingga akhirnya ia dikubur sekali lagi di kampung halamannya.</p><p><strong>Kematian identik berselang 157 tahun</strong></p><p>Perempuan bernama Mary Ashford ditemukan tewas di Erdington, pada 27 Mei 1817. Pada waktu itu Erdington merupakan sebuah desa di pinggirian Birmingham, Inggris. Tepat 157 tahun berselang, pada 27 Mei 1974, perempuan bernama Barbara Forrest ditemukan tewas karena cekikkan di Erdington yang pada waktu itu sudah masuk daerah Birmingham.</p><p>Kedua kematian tersebut memang terpisah 157 tahun, namun memiliki sebuah kesamaan yang aneh. Keduanya merupakan perempuan berusia 20 tahun. Kematian keduanya terjadi di hari Senin yang merupakan Whit-Monday, tujuh hari setelah Paskah. Mayat Forrest ditemukan kurang lebih 350 meter dari mayat Ashford.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya