SOLOPOS.COM - Polisi memeriksa jenazah warga Klaten yang ditemukan di aliran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Dukuh Sendangapak RT 014, Desa Newung, Kecamatan Sukodono, Sragen, Sabtu (3/6/2017). (Istimewa/Polsek Sukodono)

Warga Klaten ditemukan meninggal dunia di Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Newung, Sukodono, Sragen.

Solopos.com, SRAGEN — Tim gabungan search and rescue (SAR) menemukan sosok mayat dalam kondisi membusuk di Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Dukuh Sendangapak RT 014, Desa Newung, Kecamatan Sukodono, Sragen, Sabtu (3/6/2017) pukul 14.15 WIB.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hasil identifikasi menemukan identitas mayat itu Suyamsa, 58, warga Dukuh/Desa Bener RT 001/RW 001, Wonosari, Klaten. Mayat pria itu diduga sudah terbawa aliran sungai selama lima hari.

Ekspedisi Mudik 2024

Petugas Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Solo, Yohan Tri Anggoro, saat ditemui Solopos di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, Sabtu petang, menyampaikan berdasarkan laporan dari pihak keluarga, peristiwa hilangnya Suyamsa terjadi pada Selasa (30/5/2017). Namun kabar hilangnya Suyamsa baru disampaikan ke SAR Klaten pada Jumat (2/6/2017) lalu.

“Informasi yang diterima dari keluarga, setelah Magrib, korban pergi ke Sungai Ingkang. Tidak tahu tujuan ke sungai itu. Tetapi korban tidak pulang-pulang. Keluarga kemudian mencari-cari dan laporan ke kepala desa setempat. Setelah tidak berhasil menemukan akhirnya keluarga baru melapor ke SAR Klaten pada Jumat malam,” ujar Yohan.

Yohan menilai laporan dari pihak keluarga sangat terlambat. Dia menyampaikan SAR Klaten berkoordinasi dengan tim SAR gabungan untuk menyisir mulai Jumat malam. Dia menjelaskan Tim SAR Sukoharjo menyisir dari lokasi kejadian ke muara sungai di Bengawan Solo. Sementara itu Tim Basarnas Solo menyisir Bengawan Solo dari Solo hingga Karanganyar, dan tim gabungan SAR menyisir dari Karanganyar ke Sragen.

“Tim akhirnya menemukan korban di wilayah Desa Newung, Sukodono, Sragen, dan kondisi sudah menggelembung dan mengeluarkan bau tidak sedap. Kami langsung menghubungi pihak keluarga untuk menjemput jenazah korban. Sembari menunggu keluarga datang, jenazah dibawa ke kamar mayat RSUD Sragen,” ujarnya.

Anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Joko Ari Wibowo, saat ditemui Solopos.com secara terpisah, menambahkan ada informasi Suyamsa sempat membawa sepeda dan dititipkan di rumah warga pinggir sungai pada Selasa sore.

“Informasi yang saya terima, korban ini pamit mau buang air besar kepada warga sekitar. Katanya buang air besar itu sudah kebiasaan. Ternyata sampai Rabu (31/5/2017), Suyamsa belum pulang dan warga mencarinya,” ujarnya.

Pada Jumat sore, ujar dia, keluarga baru lapor ke Polsek Wonosari. Kemudian laporan itu diteruskan kepada sukarelawan SAR Teloyo. Dari keterangan yang ada, Joko menduga korban terjatuh ke sungai karena terpeleset.

Kapolsek Sukodono AKP Bambang Erwandi mewakili Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso menyatakan tim Polsek Sukodono bersama tim Polres Sragen dan tim medis dari Puskesmas Sukodono sudah memeriksa kondisi jenazah Suyamsa.

“Berdasarkan hasil visum luar, kami tidak menemukan indikasi penganiayaan. Atas dasar itu, tim medis Puskesmas Sukodono menyimpulkan kematian Suyamsa murni disebabkan karena tenggelam di sungai,” kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya