SOLOPOS.COM - Ilustrasi uji cepat Covid-19 di Boyolali (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Boyolali membeberkan penyebab lonjakan kasus baru Covid-19 di Kabupaten Susu itu selama lima hari bulan September 2020.

Berdasarkan catatan Solopos.com, sejak 1 September 2020 hingga Sabtu (5/9/2020) pukul 10.15 WIB, ada 136 kasus baru.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemkab Boyolali berdalih lonjakan kasus Covid-19 disebabkan Satgas Covid-19 Boyolali gencar melakukan tes swab. Uji swab tersebut sengaja digelar untuk memenuhi target yang ditetapkan WHO.

2 Hari 2 Pasien Covid-19 Colomadu Karanganyar Meninggal

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengakui ada lonjakan jumlah kasus baru positif Covid 19 di Boyolali yang signifikan. Ratri mengklaim hal itu terjadi karena proses screening massal yang dilakukan secara masif.

"Kami mendapat target dari WHO, setiap 1.000 penduduk harus ada satu yang dilakukan pemeriksaan screening setiap pekan. Untuk itu di Boyolali yang jumlah penduduknya mendekati 1 juta orang, ditargetkan memeriksa hampir 1.000 kasus per pekan,” jelas dia kepada Solopos.com, Sabtu.

Dia menambahkan sebenarnya saat ini pelaksanaan tes swab di Boyolali belum mencapai target itu. Terkini, Pemkab Boyolali baru bisa melakukan uji swab Covid-19 dengan persentase 53% target atau di angka 500 atau 600 sampel per pekan.

Hoki Banget, Tukang Becak Sragen Penerima Bantuan Rp2,4 Juta Pernah Dapat Umrah Gratis

Kasus Positif Tanpa Gejala

“Baru 500 atau 600 sampel per pekan. Namun, ternyata dari pemeriksaan tersebut sudah ditemukan banyak yang positif," lanjut dia.

Dari hasil pelacakan itu, Pemkab mendapat fakta bahwa di Boyolali sudah banyak yang orang terinfeksi Covid-19, namun tidak bergejala.

Lantaran itu, Ratri mengimbau semua pihak untuk tetap waspada dan terus memerhatikan protokol kesehatan. "Di kecamatan [Selo] yang dulunya belum terdeteksi kasus positif, dengan screening yang dilakukan, ternyata ditemukan kasus positif,” imbuh dia.

Ngeri! Dua Hari Tambah 70 Kasus Baru di Boyolali, 36 dari Klaster Pengawas Pemilu

Merujuk data Pemkab Boyolali, klaster penularan Covid-19  yang masih berjalan adalah klaster petugas pengawas pemilu dengan total 69 orang, dan klaster petugas lapangan ada 36 orang.

Selanjutnya, kalster dari kasus SUG sebanyak 30 orang, klaster kasus BMT sebanyak 27 orang, dan klaster dari kasus TRC BPBD ada delapan orang.

"Lima klaster ini semuanya masih berlangsung dan berkembang. Dengan diketahuinya informasi ini oleh masyarakat, kami berharap masyarakat bisa berperan aktif untuk ikut mencegah dan menghentikan penularan dengan menerapkan protokol kesehatan," lanjut dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya