SOLOPOS.COM - Ilustrasi pmeilihan kepala desa atau pilkades. (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, BOYOLALI -- Lima dari 11 desa pelaksana pilkades serentak di Kabupaten Boyolali tahun ini masuk dalam zona merah risiko Covid-19 per Jumat (31/7/2020).

Pemerintah berharap pada saat pelaksanaan pemungutan suara 26 Agustus nanti, wabah Covid-19 sudah mereda. Berdasarkan peta risiko Covid-19 yang disampaikan di website https://covid19.boyolali.go.id, terdapat 59 desa yang ditandai warna merah atau desa dengan risiko tinggi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari jumlah tersebut lima di antaranya merupakan desa yang pada 26 Agustus nanti menggelar pemungutan suara pilkades.

1 Orang Kena Seruduk Saat Evakuasi Sapi Kurban Panik di Kali Jenes Sangkrah Solo

Kelimanya adalah Desa Ngenden di Kecamatan Ampel, Desa Nglembu di Kecamatan Sambi, Desa Sambi di Kecamatan Sambi, Desa Babadan di Kecamatan Sambi, dan Desa Kalangan di Kecamatan Klego.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali telah menyiapkan berbagai upaya agar pelaksanaan pilkades di tengah pandemi Covid-19 ini bisa tetap berjalan lancar dan aman. Langkah itu terutama penguatan penerapan protokol kesehatan.

"Semua dengan protokol kesehatan [untuk] tahapannya. Sudah ada juknisnya dari ketua panitia pilkades tingkat kabupaten," kata Kabid Bina Pemerintah Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali, Candra Irawan, Jumat.

Sapi Kurban Terjun Ke Sungai Di Sangkrah Solo Galak Karena Tak Pernah Keluar Kandang

Desa-desa zona merah saat ini terus dipantau perkembangannya. "Masih ada waktu sampai hari H. Mudah-mudahan saja bisa terkendali [wabah Covid-19]. Sudah dirapatkan dengan Dinas Kesehatan," lanjut dia.

Menyiapkan Berbagai Skema

Sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali, Purwanto, mengatakan untuk mendukung suksesnya pelaksanaan pilkades di masa pandemi Covid-19 ini telah mempersiapkan berbagai skema.

Selain membekali setiap lokasi pemungutan suara dengan alat cuci tangan, hand sanitizer, serta alat pelindung diri (APD) untuk panitia penyelenggara, akan dilakukan pengaturan kedatangan para pemilih.

Superkilat, Warga Desa Pengkok Sragen Bisa Sembelih 151 Sapi dan 111 Kambing dalam 3,5 Jam

"Kedatangan pemilih akan diatur. Akan ada jadwal per RT atau RW, agar tidak berjubel di satu tempat," kata dia belum lama.

Sementara itu, hingga saat ini pemantauan dan pelacakan terhadap persebaran Covid-19 di Boyolali masih terus dilakukan. Termasuk yang berada di desa-desa yang akan menggelar pilkades.

4 Warga Solo Terkonfirmasi Positif Covid-19 Saat Iduladha, Semua dari Banjarsari

Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratri S Survivalina, mengatakan pada Rabu(29/7/2020 kembali melakukan pelacakan untuk persebaran Covid-19 klaster merti desa di Desa Kalangan, Kecamatan Klego.

"Hari ini dijadwalkan untuk pemeriksaan swab untuk kontak erat yang lain. Usulan ada 150, tapi setelah kami perdalam, sementara yang kontak erat paling dekat ada 50 orang," lanjut dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya