SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok)

ilustrasi (dok)

WONOGIRI–Lima desa di empat kecamatan di Kabupaten Wonogiri masuk kategori paling miskin dilihat dari hasil pendataan Biro Pusat Statistik (BPS) 2008. Kelima desa itu adalah Desa Pucanganom, Kecamatan Giritontro, Desa Kedawung, Kecamatan Kismantoro, Desa Kepyar, Kecamatan Purwantoro, Desa Kerjo Lor dan Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu indikator kelima desa itu masuk kategori paling miskin adalah kuota penerima jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) dengan jumlah penduduk di masing-masing desa. Dari kelima desa itu, warga Desa Kepyar, Kecamatan Purwantoro menjadi desa yang termiskin di Wonogiri karena mencapai jumlah 38,89%. Data jumlah penduduk pada 2010 di desa itu berjumlah 4.721 orang namun kuota penerima jamkesmas dan data dari BPS 2008 jumlah penduduk miskin sebanyak 1.836 orang.

Pernyataan itu disampaikan, Ketua Komisi D DPRD Wonogiri, Sriyono saat ditemui Solopos.com disela-sela menghadiri diskusi tentang Mencari Model Pengentasan Kemiskinan di Wonogiri di Kantor Litbang Wonogiri, Brumbung, Kaliancar, Selogiri, Senin (21/5/2012). Sriyono menilai salah satu penyebab kemunculan lima desa termiskin di Wonogiri dikarenakan tak ada keterpaduan program.

“Masing-masing SKPD (satuan kerja perangkat daerah) memiliki data warga miskin. Data itu berbeda-beda sehingga penggarapannya pun disesuaikan dengan kepentingan SKPD tersebut,” ujarnya.

Wakil rakyat asal Kecamatan Puhpelem ini berharap, ada program terpadu lintas SKPD sehingga tak ada kesan berjalan sendiri-sendiri. “Juga kesenjangan antara miskin dan kaya sangat kentara. Karena itu, program pemerintah jangan semakin memiskinkan masyarakat miskin. Kebijakan yang dikeluarkan hendaknya berpihak kepada masyarakat bukan kepada pemilik modal.”

Sementara itu, Kepala Kantor Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Wonogiri, Sriyanto, menyatakan, pihaknya segera melakukan crosscheck data kemiskinan dengan potensi yang ada di masing-masing desa tersebut. “Hari ini data dari DRD (Dewan Riset Daerah) masih dikaji. Dari data itu akan dilakukan survei pada 24 Mei mendatang untuk melihat dan memetakan indikator kemiskinan perdesaan dan perkotaan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya