SOLOPOS.COM - Warga Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri, menerima bantuan sembako dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Kantor Kecamatan Sidoharjo, Minggu (31/5/2020). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI - Sebanyak 5.753 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Wonogiri mendapat bantuan sosial berupa sembako dari Pemprov Jateng. Mayoritas penerima adalah warga yang terdampak Covid-19.

Bansos itu telah disalurkan Pemkab Wonogiri ke para keluarga penerima mnafaat di setiap kecamatan pada Minggu-Senin (31/5/2020-1/6/2020). Sebelumnya, pada Selasa (19/5/2020) lalu, Pemkab Wonogiri telah menyalurkan bantuan sembako dari provinis di Kecamatan Wonogiri dan Selogiri masing-masing 100 paket.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sepekan Terakhir, Ribuan Warga Wonogiri Balik ke Perantauan

Penyaluran kemudian ditunda terlebih dahulu karena pada Rabu-Sabtu (20-23/5) ada jadwal penyaluran BST dan BLT DD. Sedangkan pihak yang menyalurkan bantuan sama, yakni PT. Pos Indonesia. Jika dilakukan bersamaan tidak memungkinkan.

"Penerima BST dan BLT DD lebih banyak, jadi didahulukan. Sehingga penyaluran Bansos Provinsi baru bisa dilanjutkan setelah lebaran, yakni hari ini, Senin dan kemarin, Minggu. Hari ini sudah selesai semua," kata Kepala Dinsos Wonogiri, Kurnia Listyarini, saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Kurnia menjelaskan jumlah penerima bansos provinsi sebanyak 5.753 Kepala Keluarga (KK). Pemkab Wonogiri memprioritaskan bantuan tersebut disalurkan kepada pemudik yang terdampak Covid-19. Karena berdasarkan data yang ada, jumlah pemudik di Wonogiri relatif banyak.

Nekat Korupsi Saat Pandemi, Ganjar: Saya Pecat dan Antar ke KPK

Pada awal pendataan, Pemkab Wonogiri mengusulkan KK yang mendapatkan bansos sebanyak 32.900 penerima dan Pemerintah Provinsi menyetujui. Tetapi karena realisasi bantuan lebih dahulu BST dan BLT DD, maka banyak penerima yang semula didata mendapat bansos provinsi dialihkan ke BLT DD dan BST

"Pendataan dahulu bansos provinsi, tapi penyalurannya dahulu BST dan BLT DD. Jadi pada tahap kedua nanti penerima Bansos Provinsi bisa bertambah," ujar dia.

Kuota Banyak

Ia mengatakan, karena masih terdapat kuota banyak untuk penerima bansos provinsi, saat ini Pemkab masih terus mendata warga yang bisa mendapatkan bansos provinsi hingga 4 Juni 2020. Pada pendataan tahap kedua tersebut, bantuan tidak hanya diprioritaskan untuk pemudik, tetapi juga untuk warga yang terkana Pemutusan Hubungan Kerja dan dirumahkan.

New Normal Boyolali: Catat! Ini PNS yang Boleh Tak Masuk Kerja

"Pemudik, warga yang ter-PHK dan dirumahkan terus bergerak, artinya golongan tersebut masih terus bertambah. Sehingga jika belum terdata pada tahap satu, bisa didata pada tahap dua," kata dia.

Sementara itu, pendataan Bansos Pemkab masih terus berjalan hingga akhir Juni. Tergetnya, pertengah Juli bisa disalurkan. Kuota yang diajukan sebanyak 10.000 KK. "Bansos Pemkab ini istilahnya sebagai sapu bersih agar warga terdampak bisa mendapatkan bansos semua," kata Kurnia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya