SOLOPOS.COM - Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari, menanam pohon kelengkeng di lahan milik Perhutani di Desa Dawung, Jenar, Sragen, Minggu (21/2/2021) (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Kapolda Jateng Irjen. Pol. Ahmad Luthfi bersama Pangdam bersama Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari mengawali penanaman pohon buah-buahan di lahan milik perhutani di Desa Dawung, Kecamatan Jenar, Sragen, Minggu (21/2/2021).

Lahan seluas sekitar 5.200 hektare (ha) milik Perhutani di wilayah Sragen disiapkan sebagai sentra tanaman buah, khususnya alpukat dan kelengkeng. Sekitar 5.200 ha lahan itu terdiri atas 4.500 ha di wilayah Tangen dan Jenar serta sekitar 700 ha di tepi Waduk Kedung Ombo yang berada tak jauh dari Pacuan Kuda Ki Ageng Serang di Desa Ngargotirto, Sumberlawang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Sering Mangsa Ayam Warga Daleman Karanganyar, Ular Piton Segede Paha Ditangkap

“Program penanaman pohon ini mendukung kebijakan pemerintah terkait ketahanan pangan. Covid-19 telah berdampak pada masyarakat. Pasukan TNI dan Polri itu banyak, nanti kami kerahkan untuk menanam pohon. Sayang kalau itu tidak dimanfaatkan,” ucap Kapolda Jateng Irjen. Pol. Ahmad Luthfi kepada Solopos.com di lokasi.

Ahmad Luthfi merasa yakin pengoptimalan potensi pertanian bakal menambah pendapatan daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga sekitar. Menurutnya, program penanaman pohon buah itu perlu digelorakan ke seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat diharapkan turut berperan dalam pengembangan tanaman buah di wilayahnya.

Baca Juga: Asale Desa Guworejo di Karangmalang Sragen & Gua Misterius Peninggalan Kolonial

Sementara itu, Asisten Perhutani Wilayah Tangen dan Jenar, Suprayogo, mengatakan lahan seluas 19,6 ha disiapkan untuk program penanaman pohon sesi pertama. Ke-19,6 ha itu terdiri atas 9,4 ha di RPH Banyuurip dan 10,2 di RPH Jenar. Tanaman buah itu akan ditanam dengan jarak tanam 6 x 6 meter. Satu ha lahan setidaknya butuh 238 bibit pohon.

“Dikasih jarak tanam 6 x 6 meter supaya petani [pemanfaatan lahan dengan kerja sama bagi hasil] masih bisa menanam jagung. Jadi, mereka masih bisa panen seperti biasa. Dengan jarak tanam 6 x 6 meter, pertumbuhan tanaman jagung tidak akan terganggu,” papar Suprayogo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya