SOLOPOS.COM - Ilustrasi korban tewas (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO—Seorang perempuan tua tewas setelah sempat dirawat di RSUI Kustati akibat terjatuh saat becak yang ditumpanginya terguling setelah ditabrak motor di Jl. Kapten Mulyadi, Pasar Kliwon, Solo, Selasa (18/2) pukul 06.30 WIB. Penabrak becak kini masih dicari aparat Satlantas Polresta Solo, lantaran ia pergi setelah meninggalkan kartu tanda penduduk kepada pengayuh becak.

Informasi yang dihimpun solopos.com, korban tewas adalah Sunarni, 72, warga Jogoprajan RT 003/RW 004, Danukusuman, Serengan, Solo. Sedangkan, pengayuh becak yakni, Hartoyo, 43, warga Tangkisan, Tawangsari, Sukoharjo. Berdasar data di KTP yang ditinggalkan, penabrak bernama Wardoyo, 34, warga Bangsri Cilik, Kriwen, Sukoharjo.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Hartoyo saat ditemui solopos.com di Markas Satlantas Polresta Solo, Selasa, menceritakan kejadian bermula ketika dirinya mengangkut korban yang ditemani anak korban, Utami Pratiwi, 51, tak jauh dari swalayan Luwes Gading. Utami dikatakan Hartoyo kala itu meminta dirinya mengantarkan ke RSUI Kustati. Menurut Hartoyo, Sunarni saat itu sudah tampak sakit dan sangat lemas.

Setelah berbelok ke kiri tak jauh dari perempatan Baturono ber-traffic light Hartoyo hendak menghindari motor yang parkir di tepi jalan. Namun, ketika sedikit membelokkan becak tiba-tiba ada pengendara motor yang menyeruduk dari belakang. Motor tersebut menabrak sisi kanan becak.

“Sontak becak saya terguling ke kanan. Penumpang saya pun terjatuh. Pada saat itu nenek-nenek yang sakit itu seperti tak sadarkan diri. Tapi ketika itu saya melihat dia masih hidup. Lalu ada orang yang menolong dan membawa saya dan kedua penumpang saya ke RSUI Kustati. Beberapa lama kemudian nenek-nenek itu meninggal dunia,” urai Hartoyo.

Dikatakan dia, setelah menabrak pengendara motor hanya menitipkan KTP kepada dirinya. Hartoyo diminta mencarinya untuk merundingkan masalah itu. Tetapi, keluarga korban disebut dia tak terima. Pihak keluarga menganggap korban meninggal dunia karena kecelakaan tersebut. Oleh karena itu pihak keluarga melapor ke aparat Satlantas. Saat ditanya jenis motor yang dikendarai pelaku, Hartoyo mengaku lupa.

Sementara itu, Kanitlaka Satlantas Polresta Solo, AKP Sutiman Hadi, saat dimintai konfirmasi Espos, mengatakan pihaknya masih mencari penabrak becak. Ia mengaku belum mengetahui korban meninggal dunia karena kecelakaan tersebut atau karena penyakit yang diderita korban. Ia menginformasikan, akibat kecelakaan tersebut Sunarni mengalami kepala benjol.

“Menurut informasi saksi, korban sebenarnya sudah dalam kondisi sakit. Saat itu anak korban hendak mengontrolkan korban ke RS. Tapi sebelum tiba di RS dia mengalami kecelakaan. Beberapa lama setelah dirawat korban meninggal dunia. Yang jelas kami masih menyelidiki,” terang Sutiman mewakili Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Hamka Mappaita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya