SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)–Sedikitnya 49 warga Dukuh Guyangan Desa Anggrasmanis, Jenawi, terjangkit penyakit skabies atau gudik sekitar dua pekan terakhir. Hal itu diduga akibat faktor lingkungan dan kebiasaan masyarakat yang belum menerapkan pola hidup bersih.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar, Fatkhul Munir, menyatakan telah menerjunkan tim guna proses investigasi dan intervensi terhadap penderita. Warga juga diingatkan untuk menjemur semua perabotan yang dimiliki untuk mengantisipasi kemungkinan berkembangnya kutu penyebar wabah itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Setelah mendapat laporan, sejak Senin (19/4) lalu kami langsung investigasi ke lapangan. Ternyata memang benar skabies. Sebagai upaya pengendalian, warga kami berikan salep dan sabun antiseptik, selain itu mereka diminta menjemur peralatan rumah tangga masing-masing,” ungkapnya kepada wartawan di sela-sela sebuah acara di kompleks DPRD Karanganyar, Minggu (25/4).

Ekspedisi Mudik 2024

Munir mengatakan, salah satu pemicu munculnya penyakit skabies yang menyerang puluhan warga di Dukuh Guyangan adalah lingkungan setempat yang sangat lembab. Hal itu diperparah kandang-kandang ternak yang menyatu dengan bangunan utama tempat tinggal. Selain itu, ujarnya, masyarakat umumnya kurang memperhatikan kebersihan alat-alat rumah tangga dan pakaian yang dikenakan.

“Sebagai contoh adalah baju-baju yang digunakan ke sawah hanya digantungkan saja seusai dipakai. Seterusnya begitu dan tidak pernah dicuci agar bersih. Padahal kutu penyebab yang dikenal dengan tungau senang sekali tinggal ditempat-tempat yang lembab dan kotor,” jelasnya memaparkan. Selain gatal-gatal, kata Munir, skabies mengakibatkan penderita mengalami luka-luka.

Kabid P2PL juga menuturkan, wabah skabies di Dukuh Guyangan awalnya hanya menyerang beberapa orang di salah satu keluarga. Namun penyakit itu menyebar dengan cepat dan menular ke warga-warga lain di lingkungannya dalam waktu singkat. Warga sendiri baru melaporkan kasus itu ke Dinkes setelah jumlah penderita gudik di Dukuh Guyangan terus bertambah dari waktu ke waktu.

try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya