SOLOPOS.COM - Ilustrasi rehab rumah tak layak huni (RTLH). (Antara)

Solopos.com, SRAGEN -- Sebanyak 487 unit rumah warga disasar bantuan rehab rumah tidak layak huni (RTLH) dari Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Sragen dalam empat tahun terakhir.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Sragen, Kamis (26/11/2020), sebanyak 487 unit rumah itu disasar program RTLH sejak 2017. Rinciannya, pada 2017 terdapat 140 unit rumah warga miskin yang diperbaiki.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada 2018 terdapat 143 rumah warga miskin yang direhab. Kemudian pada 2019 terdapat 152 rumah warga yang diperbaiki melalui program rehab RTLH. Sementara hingga Oktober 2020, terdapat 52 rumah yang disasar program RTLH. Jumlah rumah yang diperbaiki pada 2020 masih bisa bertambah hingga akhir tahun.

Terhitung sejak 2018, total dana yang disalurkan untuk program RTLH mencapai sekitar Rp1,6 miliar. Rinciannya Rp733 juta pada 2018, Rp651,6 juta pada 2019, dan Rp253 juta hingga Oktober 2020.

Sedang Dibangun, Graha Inklusi Sragen Bakal Sediakan Layanan Paripurna Bagi Difabel

“Tahun 2020 belum selesai sehingga masih ada perubahan data. Anggaran untuk rehab tiap rumah warga berbeda-beda. Kalau belum punya fasilitas MCK [mandi cuci kakus], biasanya kami tambah Rp1 juta supaya fasilitas itu bisa dibangun. Kalau sudah ada MCK, nilai rehab rumah Rp5 juta,” papar Kepala UPTPK Sragen, Nunuk Sri Rejeki, saat ditemui Solopos.com di kantornya.

Sumber dana untuk program RTLH tersebut sebagian besar berasal dari dana Matra atau iuran sosial aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Sragen. Sebagian dana bersumber dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sragen. Sebagian lagi berasal dari corporate forum for community development (CFCD).

Hiburan Malam Pergantian Tahun Dilarang, Ini yang Dilakukan Hotel di Tawangmangu Karanganyar

Ada CSR

Bantuan RTLH hanya menyasar warga miskin di Bumi Sukowati yang kondisi rumahnya tidak layak huni. Namun, RTLH juga menyasar warga yang rumahnya roboh atau rusak setelah terjadi bencana seperti kebakaran, tanah longsor, banjir maupun angin puting beliung. Bantuan rehab RTLH diprioritaskan untuk perbaikan atap, lantai dan dinding rumah.

“Sejumlah CSR [Corporate Social Responsibility] ada yang datang dan langsung kasih dana untuk program rehab RTLH. Ada juga yang datang untuk minta data rumah warga yang layak dibantu. Lalu, mereka sendiri yang memperbaiki rumah itu. Terkadang mereka tidak melaporkan program itu kepada kami,” terang Nunuk.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya