SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)–Sebanyak 48 desa/kelurahan yang dinilai rawan bencana kekeringan mendapat perhatian ekstra dari Pemkab Sukoharjo. Dropping air pun siap dilakukan sewaktu-waktu jika ada permintaan dari masyarakat yang kekurangan air bersih.

Plt Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Sukoharjo, Rusmanto melalui Kabid Penyelamatan, Perlindungan dan Ketenteraman Masyarakat, Aris Budi SW mengungkapkan, desa/kelurahan yang rawan kekeringan tersebar di delapan kecamatan, yakni Sukoharjo, Nguter, Bulu, Weru, Tawangsari, Gatak, Bendosari dan Polokarto.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Sampai saat ini, belum ada desa yang meminta dropping air ke Pemkab. Namun setiap saat dibutuhkan, kami siap,” jelasnya saat dijumpai wartawan di kantornya, Selasa (14/7).

Menurut Aris, dropping air bersih ke wilayah-wilayah yang terlanda kekeringan melibatkan Badan Kesbangpol dan Linmas, Dinas Sosial serta PDAM Sukoharjo dan instansi lainnya.

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, papar dia, daerah yang paling rawan kekeringan sehingga menyebabkan warga setempat kekurangan air bersih meliputi Bulu, Weru dan Tawangsari.

Sedangkan kekeringan di daerah lain masih bisa diatasi menggunakan sumur warga atau sumber air alami.

“Wilayah Polokarto misalnya, kalau musim kemarau seperti ini sumur warga semakin dalam namun tak sampai kering. Selain itu, sumber-sumber air alami seperti belik dan sendang masih mengeluarkan air. Ada pula sumur dalam yang dibangun menggunakan bantuan dari pemerintah,” katanya.

rei

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya