SOLOPOS.COM - Warga mengikuti musyawarah bentuk ganti kerugian di kantor Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko, Kamis (7/4/2022). Di desa tersebut ada 48 bidang lahan terdampak tol. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 48 bidang di Demakijo, Kecamatan Karangnongko terdampak jalan tol Solo-Jogja. Kepastian tersebut menyusul berlangsungnya musyawarah bentuk ganti kerugian di kantor desa setempat, Kamis (7/4/2022).

Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono, mengatakan sepankang musyarawah berlangsung, warga menerima amplop berisi nilai UGR berdasarkan hasil appraisal dari kantor jasa penilai publik (KJPP).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Warga dipersilakan menyetujui atau pun pikir-pikir menerima UGR yang ditawarkan tim pembebasan lahan. Batas waktu pikir-pikir mencapai 14 hari. Jika ada warga yang keberatan, dipersilakan mengajukan keberatan di tingkat pengadilan.

Baca Juga: Wow! Warga Demakijo Klaten Kantongi Rp3 Miliar dari UGR Tol Solo-Jogja

“Sebagian besar tanda tangan menyetujui. Setelah menerima amplop dan mengetahui nilai hasil appraisal, kami beri jangka waktu dua hari atau kalau hari ini juga sudah sepakat, silakan menandatangani. Lebih cepat, lebih baik untuk segera diusulkan pencairan,” katanya di sela-sela musyawarah bentuk ganti kerugian di Demakijo, Karanganyar, Kamis.

Sulistiyono mengatakan terdapat 48 bidang yang dibebaskan untuk pembangunan jalan tol Solo-Jogja di Demakijo.

“Nilai total UGR [uang ganti rugi] yang akan diberikan kepada warga Demakijo sekitar Rp63 miliar,” kata Sulistiyono.

Baca Juga: Dirut LMAN Apresiasi Dukungan Pembebasan Lahan Proyek Tol Jogja-Solo

Kepala Desa (Kades) Demakijo, Ery Karyatno, mengatakan di wilayahnya diproyeksikan menjadi bagian rest area jalan tol Solo-Jogja. Lahan terdampak untuk pembangunan rest area di wilayah Demakijo yakni tanah kas desa. Kondisi tanah kas desa terdampak rencana proyek jalan tol itu tak produktif dan berada pada lokasi yang cukup curam.

“Harapannya, warga sekitar ini bisa menikmati atau bekerja di rest area itu. Kemudian ada hal-hal yang bisa dikolaborasikan dengan desa misalkan ada ruang untuk BUM desa berjualan dan tentunya dampak ekonomi lainnya ke masyarakat. Saya yakin dampak ekonomi yang ditimbulkan luar biasa,” jelas Ery.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya