SOLOPOS.COM - Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo seusai memimpin upacara peringatan Sumpah Pemuda di Taman Sunan Jogo Kali (TSJK) Pucangsawit, Solo, Jumat (28/10/2022). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo alias Rudy, mengaku baru sekali ini mendapatkan sanksi dari DPP PDIP setelah 45 tahun menjadi kader partai berlambang kepala banteng moncong putih. Rudy mendapat sanksi peringatan keras dan terakhir.

Dia dinilai melampaui kewenangan ketua umum dengan menyatakan dukungannya terhadap Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, sebagai Capres 2024. Dengan sanksi itu, ia bisa terkena sanksi pemecatan apabila kembali melakukan pelanggaran.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Ya mungkin saja [dipecat bila kembali melakukan pelanggaran]. Makanya saya diberi sanksi apa saja siap,” ujarnya saat diwawancarai wartawan seusai memimpin upacara Hari Sumpah Pemuda ke-94 di Taman Sunan Jogo Kali (TSJK), Pucangsawit, Jebres, Solo, Jumat (28/10/2022) pagi.

Ditanya apakah ke depan akan lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan politik setelah mendapatkan sanksi DPP PDIP, Rudy mengatakan akan bersikap seperti biasa. Sebab menurutnya sebuah perjuangan memang butuh pengorbanan.

Bila dirinya yang harus berkorban dalam perjuangan tersebut, Rudy mengatakan tidak ada masalah. “Ya biasa. Perjuangan itu butuh pengorbanan. Kalau saya yang harus berkorban, oh ndak ada masalah. Saya tulus dan ikhlas untuk berkorban,” katanya.

Baca Juga: Rudy Pimpin Ribuan Kader PDIP Solo Ucapkan Selamat Ultah ke Ganjar Pranowo

Lebih jauh, Rudy menyatakan sanksi yang diberikan kepada dirinya adalah hal yang wajar, dan ia menerimanya dengan penuh rasa tanggung jawab, walau dia mengakui selama 45 tahun terakhir menjadi kader PDIP Solo, baru satu kali ini mendapatkan sanksi dari DPP PDIP.

Siap Menangkan PDIP di Pemilu 2024

“Oh iya, baru sekali ini diberikan. Selama 45 tahun melu PDI Perjuangan baru sekali ini diberi sanksi,” ungkapnya. Walau mendapat sanksi DPP, Rudy yang merupakan politikus kawakan Kota Bengawan itu tetap bertekad untuk membangun monumen kemenangan PDIP di Pemilu 2024.

Menurutnya, PDIP Solo siap memenangi Pemilu 2024 baik di Pilpres, Pemilu Legislatif, maupun Pilkada. Di sisi lain, Rudy mengaku sempat meminta DPP PDIP bersikap adil dengan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang merusak citra Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.

Baca Juga: Soal Dukung Mendukung Capres, Rudy PDIP Solo Tegaskan Tak Benci Puan Maharani

Tapi dia tidak menyebut siapa pihak-pihak yang dimaksud sebagai perusak citra Puan Maharani. “Saya tidak menuntut yang mana-mana yang harus diberi peringatan. Tapi kalau itu dinilai melanggar disiplin partai ya harus diperingatkan,” urainya.

Sebab menurut Rudy sudah ada aturan partai yang menjadi pegangan seluruh kader PDIP. Disinggung apakah Dewan Kolonel yang merupakan kubu pendukung Puan Maharani juga sudah mendapat sanksi DPP PDIP, Rudy mengaku tak mengurusi.

“Wah saya enggak ngurusi itu,” ungkapnya singkat. Seperti diketahui, Rudy dimintai klarifikasi DPP PDIP pada Rabu (26/10/2022) siang. Dari klarifikasi yang dilakukan saat itu, dia mendapatkan sanksi berupa peringatan keras dan terakhir dari DPP PDIP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya