SOLOPOS.COM - Puluhan ekor anjing dipersiapkan untuk diberangkatkan ke Amerika Utara. (Istimewa/DMFI)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 45 ekor anjing yang berhasil diselamatkan dari rumah jagal ilegal di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah telah diberangkatkan ke Amerika Utara untuk mendapatkan keluarga baru.

Anjing-anjing itu, termasuk Sunshine, Oreo, Alice, Neo, Dave, Randy dan Olive. Sebanyak 45 anjing yang diberangkatkan ke Amerika Utara itu termasuk anak anjing yang lahir dari beberapa induk hamil tua saat diselamatkan dari rumah jagal Sukoharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anjing bunting itu diangkut dari Jawa Barat ke Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah sehingga menempuh perjalanan 587 kilometer.

Anjing-anjing tersebut mendapatkan perawatan dan vaksinasi di shelter DMFI. Mereka juga menjalani karantina 30 hari dan mendapatkan pemeriksaan dari dokter hewan sesuai peraturan untuk perjalanan ke luar negeri.

Ekspedisi Mudik 2024

Selanjutnya, puluhan anjing itu akan menjalani evaluasi sebelum dipersiapkan untuk proses adopsi di shelter sementara milik Humane Society International di Amerika Utara.

Baca Juga : Ini 4 Jalur Distribusi Perdagangan Anjing di Solo

Di sisi lain, beberapa anjing yang masih berada di shelter akan dipersiapkan untuk adopsi dan dirawat di shelter JAAN.

Diberitakan sebelumnya, 53 anjing berhasil diselematkan dari rumah jagal ilegal Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Tempat jagal ilegal di Sukoharjo itu membunuh 30 ekor anjing setiap hari untuk dikonsumsi.

Rumah Jagal Sukoharjo

Anjing-anjing itu berhasil diselamatkan dari rumah jagal di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah oleh tim Polres Sukoharjo didampingi tim dari koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) pada November tahun lalu. Penggerebekan juga melibatkan seorang dokter hewan.

Kala itu tim DMFI, yang mengkampanyekan pelarangan nasional atas perdagangan daging anjing, dan Polres Sukoharjo menemukan anjing-anjing dalam keadaan terikat di dalam karung yang diletakkan di bak truk.

Kondisi anjing-anjing saat diselamatkan kala itu menderita penyakit kulit parah, syok, trauma, dehidrasi, kekurangan gizi, dan luka dalam akibat kawat yang digunakan untuk menangkap.

45 ekor anjing diberangkatkan ke amerika utara
Salah seekor anjing yang diberangkatkan ke Amerika Utara. (Istimewa/DMFI)

Baca Juga : Pedagang Daging Anjing di Bali Tinggal 11, Solo Berapa?

Direktur Kampanye Humane Society International untuk Program End Dog Meat yang berbasis di Bali, Lola Webber, ikut ke lokasi saat penggerebekan rumah jagal ilegal di Kabupaten Sukoharjo itu.

“Menyaksikan langsung ekspresi ketakutan dan trauma saat mereka dikumpulkan di rumah jagal. Pemandangan ini akan selalu terbayang di pikiran saya. Tubuh mereka [anjing] bagai tulang berbalut kulit, dehidrasi, lemah dan bingung, trauma dan luka parah,” tuturnya melalui siaran pers yang diterima Solopos.com, Rabu (21/9/2022).

“Sekarang mereka sudah pulih dan berangkat ke Amerika Utara untuk mendapatkan keluarga baru. Mereka akan bermain, tidur di kasur empuk dan mendapatkan kasih sayang,” imbuhnya.

Bebas Rabies

Dia menyebut 19 wilayah di Indonesia sudah melarang perdagangan daging anjing. Beberapa di antara, Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, Semarang, Blora, Brebes, Purbalingga, Mojokerto, Temanggung, Jepara, Magelang, Salatiga, Malang, Semarang, Blitar, Medan, dan Surabaya.

Selanjutnya, katanya, pemerintah bisa segera mengambil langkah melarang selamanya perdagangan daging anjing.

Baca Juga : Kenapa di Solo Banyak Ditemukan Kuliner Daging Anjing?

DMFI juga menyertakan hasil jajak pendapat nasional pada 2021. Hasilnya menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil orang Indonesia atau 4,5% mengonsumsi daging anjing. Selain itu 93% orang Indonesia mendukung pelarangan perdagangan daging anjing.

Fakta di lapangan menunjukkan hal yang berbeda. DMFI menyebut perkiraan 1 juta anjing dicuri, diperdagangkan, dipotong, dan dijual untuk konsumsi setiap tahun. Anjing tersebut hewan peliharaan yang dicuri dari rumah atau dari jalanan kemudian dipukul sampai kehabisan darah di pasar maupun rumah jagal.

DMFI menyebut perdagangan daging anjing merusak usaha Indonesia untuk mencapai status bebas dari Rabies. Penyakit tersebut masih menjadi endemi di sebagian besar wilayah Indonesia. Hanya 8 provinsi yang memegang status bebas rabies.

“10 bulan belakangan ini sejak mereka berhasil diselamatkan, kami merawat anjing ini di shelter. Saya senang mereka sekarang bisa melupakan rasa trauma dan memulai kehidupan baru dengan keluarga yang akan menyayangi mereka,” tutur Koordinator Nasional DMFI, Karin Franken.

Baca Juga : Solo Belum Larang Konsumsi Anjing, DMFI: Gibran Pusing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya