SOLOPOS.COM - Solo Great Sale 2020. (Instagram-@sologreatsale)

Solopos.com, SOLO -- Solo Great Sale (SGS) tahun 2020 akan dimeriahkan dengan Lomba Pasar Tradisional. Kegiatan tersebut diinisiasi Bank Indonesia (BI) untuk meningkatkan budaya transaksi nontunai di masyarakat.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Solo, Bambang Pramono, mengatakan dalam rangka menyukseskan SGS 2020 serta untuk mendorong Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), KPw BI Solo turut serta berpartisipasi dalam kegiatan pembukaan SGS 2020.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Masa Depan Tak Jelas, Puluhan Guru Honorer 35+ Sukoharjo Ngluruk Ke Jakarta

SGS diharapkan bisa mendorong perekonomian wilayah Soloraya dalam kondisi low season.

"Untuk menarik minat belanja masyarakat selama kegiatan SGS, KPw BI Solo kembali menginiasi Lomba Pasar Tradisional Non Tunai, yang akan dilaksanakan sepanjang Februari 2020," kata dia, baru-baru ini.

Pasien Tak Mampu Boleh Bayar Seikhlasnya di Klinik Aisyiyah Sragen

Lomba Pasar Tradisional akan dikuti oleh seluruh pasar tradisional di Kota Solo, yang berjumlah 44 pasar. Pasar-pasar tersebut terbagi menjadi pasar kelas 1, pasar kelas 2, dan pasar kelas 3.

Lomba Pasar Tradisional selain meningkatkan daya beli masyarakat juga digelar untuk membudayakan masyarakat bertransaksi nontunai menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

Mobil Boks Tabrak Motor Dan Toko Kelontong Lalu Terguling di Klaten, Polisi Temukan Miras

Bambang mengatakan sesuai dengan ketentuan BI PADG No.21/16/PADG/2019 tentang Implementasi Standar Nasional Quick Response Code untuk pembayaran, mulai 1 Januari 2020 seluruh merchant wajib menggunakan QRIS.

"Apa manfaat QRIS bagi merchant? QRIS adalah standar nasional QR Code pembayaran yang ditetapkan oleh BI untuk digunakan dalam memfasilitasi transaksi pembayaran di Indonesia. QRIS sangat praktis karena merchant cukup memasang satu macam QR Code yaitu QRIS yang dapat menerima pembayaran dari berbagai aplikasi yang dimiliki konsumen," kata dia.

Disimulasikan, Begini Prosedur RSUD dr. Moewardi Solo Tangani Pasien Suspect Corona

Dia menyampaikan terdapat tiga kategori dalam lomba pasar tradisional yaitu kategori pengelolaan pasar terbaik, kategori transaksi nontunai, dan kategori e-retribusi pasar. Masing-masing kategori akan diambil 3tiga juara terbaik.

Untuk kategori transaksi nontunai dan kategori e-retribusi pasar terdapat salah satu kriteria penilaian yaitu banyaknya pedagang yang memasang QRIS di pasar tradisional tersebut.

Harga Bawang Putih di Solo Rp50.000/Kg, Awas Inflasi!

Dengan adanya lomba tersebut, diharapkan masyarakat semakin mengetahui tentang QRIS dan manfaatnya serta semakin banyak transaksi non tunai menggunakan QRIS.

Kepala Dinas Perdagangan Solo, Heru Sunardi, mengimbau agar semua pasar nantinya bisa berpartisipasi dalam lomba.

"Sebanyak 44 pasar nanti ikut semua. Ini untuk sosialisasi transaksi nontunai. Memang itu bagian dari program pemerintah yang harus kita sukseskan. Seperti diketahui, transaksi nontunai ini harus menggunakan perangkat, atau alat khusus, maka harus selalu kita kenalkan," kata dia kepada , Senin (3/2/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya