SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kebakaran (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, BOYOLALI —Sejak Januari hingga September 2022 telah terjadi 44 kejadian kebakaran di Boyolali.

Data tersebut berdasarkan jumlah kejadian yang ditangani oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang (Kabid) Damkar Boyolali, Dono Rumekso, mengatakan perekapan kejadian kebakaran baru sampai 7 September karena untuk pendataan belum semua masuk.

“Untuk penyebab terbesar biasanya korsleting. Ada juga yang penyebabnya human error, seperti lupa mematikan api atau sudah dimatikan tapi belum padam sepenuhnya,” jelasnya ketika berbincang dengan Solopos.com, Rabu (5/10/2022).

Dono mengingat betul kejadian kebakaran terjadi di Wonosegoro pada akhir Agustus. Pada saat itu, Dono menceritakan kebakaran melalap gudang, rumah, dan tiga kendaraan. Ia memperkirakan kerugian dalam kejadian tersebut ratusan juta rupiah.

Lebih lanjut, Dono memberikan tips ketika kebakaran terjadi di sekitar warga. Ia meminta warga untuk berusaha tetap tenang.

“Jadi bersikap tenang kemudian mematikan arus listrik karena listrik itu cepat menyebarnya. Kemudian penanganan pemadaman,” kata dia.

Dono mengatakan penanganan pemadaman api bisa menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Selain itu, bisa menggunakan cara tradisional.

“Jadi bisa apinya digopyok begitu biar mati, terus bisa pakai karung goni basah. Kalau tidak berani menangani sendiri, silakan panggil Damkar,” kata dia.

Ia mengatakan bagi warga yang ingin menghubungi Damkar Boyolali terkait kebakaran dan penyelematan bisa menelepon di 0276 321-313.

Bahkan, Dono juga membuka nomor WhatsApp-nya untuk dijadikan pengaduan jika terjadi kebakaran. Nomor WA Kabid Damkar tersebut 0822-2601-6840.

“Kalau nomor Damkar dan nomor saya tidak punya, silakan hubungi Polsek terdekat. Nanti langsung disambungkan ke kami,” kata dia.

Berdasarkan data Damkar Boyolali, 44 kebakaran terjadi terinci delapan kejadian di Januari, lima kejadian pada Februari, delapan kejadian pada Maret, dua pada April, dua pada Mei.

Kemudian, lima kejadian pada Juni. Empat kejadian pada Juli. Lalu tujuh kejadian pada Agustus. Dan hingga 7 September 2022 terdapat tiga kejadian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya