SOLOPOS.COM - Seorang petugas KUA menikahkan pasangan pengantin atas izin wali pengantin perempuan di wilayah Sragen belum lama ini. (Istimewa/Kantor Kemenag Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Hingga Sabtu (30/1/2021), Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen mencatat ada 437 acara akad nikah yang digelar warga di 14 kecamatan di Bumi Sukowati. Kemenag menyebut 437 acar akad nikat itu diselenggarakan dengan standar protokol kesehatan ketat. Jumlah peserta yang mengikuti acara  maksimal 10 orang.

Kasi Bimbingan Masyarakat Kantor Kemenag Sragen, Erfandi, menyampaikan protokol kesehatan wajib diterapkan saat akad nikah. Baik yang diadakan di Kantor Urusan Agama (KUA) atau di luar KUA. Dia menyebut protokol kesehatan yang dimaksud antara lain wajib memakai masker atau face shield, menjaga jarak minimal 1 meter, di KUA wajib menyediakan tempat cuci tangan/hand sanitizer dan alat cek suhu tubuh/thermo gun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Meski Masih Tersedia, Dinkes Karanganyar Dorong RS Tambah Tempat Tidur Untuk Pasien Covid-19

“Kemudian harus memakai sarung tangan saat berjabat tangan antara mempelai pria dengan penghulu. Jika tidak pakai sarung tangan maka tidak usah berjabat tangan tetapi cukup dengan kode lainnya yang disepakati antara petugas KUA dengan calon pengantin laki-laki,” ujarnya.

Dia mengatakan peserta akad nikah itu pun dibatasi sesuai dengan Instruksi Bupati Sragen sebanyak 10 orang. Dia mengatakan data laporan jumlah akad nikah untuk Januari itu biasanya masuk pada awal Februari besok. Sementara ini data jumlah akand nikah yang masuk di Kemenag sepanjang Januari sebanyak 437. Dari jumlah tersbeut, 324 akad nikah di antaranya diadakan di luar KUA dan 113 akad nikah lainnya diadakan di KUA.

Baca Juga: Cair, Keluarga Korban Pesawat Sriwijaya Air asal Sragen Dapat Santunan Jasa Raharja

Diapresiasi Polres Sragen

Pengawasan penerapan protokol kesehatan juga dilakukan Satgas Jogo Tonggo. Seperti di Desa Mojokerto, Kecamatan Kedawung, Sragen, Satga Jogo Tonggo di sana menjalankan tugasnya dengan baik. Sampai mendapat apresiasi dari Polres Sragen.

“Satgas selalu keliling malam hari untuk memastikan warung dan pertokoan tutup hingga pukul 21.00 WIB. Selain itu, fasilitas protokol kesehatan juga ada, seperti tempat cuci tangan dan pola hidup sehat di lingkungan Kampung Siaga Covid Mojokerto,” ujar Sekretaris Desa Mojokerto, Surono, Sabtu siang.

Surono menerangkan solidaritas masyarakat Mojokerto juga tinggi. Terbukti ketika ada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 langsung ada gerakan spontanitas untuk membantu memberi sembako dan barang kebutuhan lainnya. Sampai bantuan sembako itu berlebih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya