SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, PACITAN — Sebanyak 429 warga Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, terdeteksi terpapar penyakit hepatitis A. Mereka tersebar di sejumlah desa di tiga kecamatan yakni Kecamatan Tulakan, Ngadirojo, dan Sudimoro.

Terkait temuan itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan pun mengambil langkah cepat. Tak hanya menangani pasien, rantai penularan pun berupaya diputus. Harapannya penularan penyakit akibat virus itu dapat dihentikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kesehatan Pacitan dr. Eko Budiono kepada Detikcom, Sabtu (22/6/2019) malam, mengatakan kasus yang menimpa 3 wilayah kecamatan tersebut awalnya diduga berasal dari sumber air yang tercemar.

Hanya saja, dalam perkembangannya penularan sudah terjadi antarmanusia. Medianya bisa berupa makanan maupun kotoran.

Ekspedisi Mudik 2024

“Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan sudah melakukan langkah-langkah. Seperti halnya yang saya sebut dengan (singkatan) Taspen,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Pacitan dr. Eko Budiono kepada Detikcom, Sabtu (22/6/2019) malam.

Taspen, lanjut Eko Budiono, merujuk pada 3 jenis penanganan. Yakni tata laksana kasus yang lebih intensif serta surveilens epidemologi yang lebih akurat. Langkah lainnya adalah pengendalian faktor risiko.

Untuk tata laksana kasus yang lebih Intensif dilakukan dengan rawat inap penderita, tirah baring atau bed rest, serta pemberian nutrisi tinggi kalori dan protein. Selain itu juga pemeriksaan imunologis, tes cepat molekuler, dan pemeriksaan kontak serumah.

Sementara itu, untuk surveilens epidemologi dilakukan dengan menyusun laporan harian, laporan wabah mingguan, membuat grafik jumlah kasus dan distribusinya, serta pemanfaatan sistem laporan cepat untuk semua puskesmas dan layanan kesehatan swasta.

Sedangkan upaya pengendalian faktor risiko, lanjut Eko, dilaksanakan dengan beberapa upaya proaktif ke lapangan. Antara lain pemeriksaan sumber air, klorinasi, pembiasaan cuci tangan pakai sabun, dan promosi kesehatan terkait pencegahan hepatitis A.

“Dukungan lintas sektoral serta peran serta masyarakat terus kita gerakkan. Di sisi lain STBM [sanitasi total berbasis masyarakat] perlu ditingkatan. Kami juga terus mengkampanyekan perilaku hidup sehat serta penyuluhan keluarga,” papar pria yang lama menjabat Kepala Puskesmas Tulakan tersebut.

Kasus dugaan hepatitis A di Pacitan ditemukan Senin (3/6/2019) lalu. Hingga Sabtu pukul 18.00 WIB lalu jumlah penderita tercatat 429 orang. 

Meski jumlah penderita tergolong banyak, namun kadinkes yakin sejauh ini sumber daya yang ada masih memadai. Baik dari sisi jumlah petugas, anggaran, maupun dukungan fasilitas penanganan pasien.

Pihaknya meminta semua puskesmas di jajaran Dinas Kesehatan untuk bekerja ekstra memberantas wabah yang kerap disebut penyakit kuning tersebut.

“Kejadian ini harus kita tanggulangi dengan sikap yang luar biasa. Luangkan waktu, kesempatan, dan tenaga,” tegas Eko Budiono dalam rekaman video advokasi teknis ke jajaran puskesmas.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya