Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 42 dari total 108 tugu perguruan bela diri di Wonogiri dirobohkan pada Sabtu (1/6/2019). Ke-42 tugu itu meliputi 24 tugu Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), 15 tugu PSH Tunas Muda Winongo (PSHW), dan tiga tugu IKSW Kera Sakti.
Kapolres Wonogiri, AKBP Uri Nartanti Istiwidayati, kepada wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Sabtu malam, mengatakan tugu dibongkar oleh kelompok masing-masing secara sukarela disaksikan personel TNI, Polri, dan Satpol PP termasuk perwakilan pemerintahan kecamatan. Perobohan tugu itu berjalan lancar dan kondusif.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
“Pada prinsipnya kita semua sepakat semua tugu dirobohkan. Tidak ada yang hanya dicat [agar tidak terlihat]. Total ada 108 tugu yang akan dirobohkan,” kata dia.
Uri menjelaskan selama proses pembongkaran tugu hingga Minggu (2/6/2019), polisi berpatroli bersama TNI, dan Satpol PP ke sejumlah wilayah. Patroli itu sekaligus memantau arus mudik Lebaran.
“Patroli ini menjadi bagian menghilangkan potensi kerawanan agar tidak memicu konflik,” ujar dia.
Kapolres menyebut ada satu kelompok yang belum merobohkan tugu perguruannya di Kecamatan Purwantoro. Mereka mengklaim perguruan mereka menginduk di Ponorogo.
Namun, sesuai kesepakatan bersama semua tugu perguruan bela diri harus dirobohkan. “Kami pendekatan lagi untuk memberikan mediasi dan upaya persuasi. Pada prinsipnya mereka tidak keberatan [tugu dibongkar],” imbuh Uri.
Perobohan tugu perguruan bela diri itu diapresiasi sejumlah tokoh masyarakat Wonogiri. Mereka mendukung dan mengapresiasi langkah-langkah Polri bersama Forkompimda.
“Sejumlah tokoh masyarakat mengapresiasi langkah kami. Mereka mengirimnya melalui pesan pribadi,” tutur Uri.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
