413 Pejabat Sragen dimutasi, Bupati sebut ada "Baperjakat jalanan"

Sragen (Solopos.com) – Sebanyak 413 pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen dimutasi Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman. Mereka dilantik dan diambil sumpah di Pendapa Rumah Dinas Bupati Sragen, Sabtu (1/10/2011).

UPACARA PELANTIKAN -- Para pejabat yang dimutasi mengikuti upacara pengambilan sumpah jabatan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Sragen, Sabtu (1/10/2011). (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beberapa pemegang jabatan strategis juga digeser Bupati. Aris Wahyudi yang semula menjabat Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sragen menjadi Kasubid Pelatihan Badan Diklat dan Litbang Kabupaten Sragen setara dengan eselon IVa. Camat Sragen Kota, Bambang Slamet Mulyanto, menduduki jabatan baru sebagai Kabid Pengendalian, Pemulihan dan Pengamanan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sragen. Sementara posisi Camat Sragen Kota dijabat Sutrisna, yang sebelumnya menjabat Camat Tanon.

Camat Mondokan, Joko Darsono, menjadi Kabid Hubungan Antarlembaga Badan Kesbangpollinmas. Camat Karangmalang, Tri Saksono, menjabat Kabid Penanganan Masalah Badan Kesbangpollinmas. Camat Gondang, Sumbagyo, juga dipindahkan ke Badan Kesbangpollinmas sebagai Kabid Perlindungan Masyarakat dan Pencegahan Penanggilangan Bencana. Sebanyak enam camat lainnya juga dimutasi menjadi Kabid di SKPD.

Kabag Humas Pemkab Sragen, Harjuno Toto, dipindah menjadi Sekretaris Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Sragen. Jabatan Kabag Humas diserahkan kepada Totok Sutrisnanto, yang semula menjadi Sekretaris BLH Sragen. Kepala Kantor Ketahanan Pangan Sragen, Tentrem, menjadi Sekretaris Dinas Pertanian.

Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, dalam sambutannya menerangkan tour of duty dan tour of area ini merupakan sesuatu yang biasa. Agus berharap para pejabat yang menduduki jabatan baru agar sabar untuk menerima. Kalau tidak sabar, kata Bupati, maka akan mendapatkan kekecewaan.

“Dalam melakukan mutasi ini saya membuat plan A dan B. Tapi perencanaan itu selalu bocor. Tampaknya ada Bapejakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan-red) jalanan. Padahal pejabat pembina kepegawaian itu ada di tangan Bupati. Oleh karenanya, mutasi ini sengaja saya lakukan secara mendadak,” tegas Bupati.

trh