SOLOPOS.COM - Tim BPBD Karanganyar menguburkan jenazah pasien dengan protokol Covid-19 di Dusun Bibis, Kelurahan Jungke, Karanganyar Jumat (16/7/2021). (Istimewa/BPBD Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar setiap hari mendapat permintaan memakamkan sekitar 40 jenazah dengan protokol Covid-19.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, kasus kematian pasien positif maupun probable Covid-19 Karanganyar terus meningkat selama sepekan terakhir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Koordinator Lapangan Tim Pemulasaran BPBD Karanganyar, Aris Indriyanto, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (16/7/2021), mengakui Karanganyar sedang tidak baik-baik saja.

“Saat ini kasus meninggal memang tinggi sekali. Kami sangat kewalahan menangani semua permintaan pemulasaran dan rukti di rumah yang bersangkutan. Angkanya terus meningkat dibandingkan sepekan sebelumnya,” bebernya.

Baca Juga: Satpol PP Karanganyar Bagi-Bagi Nasi ke Warga Sambil Minta Maaf, Ada Apa?

Aris menambahkan pekan sebelumnya, BPBD Karanganyar hanya mendapat permintaan memulasarakan paling banyak 14 jenazah dengan protokol Covid-19 per hari. Sedangkan saat ini kasus rata-rata 30 orang sampai 40 orang per hari.

Aris menjelaskan jenazah pasien positif maupun probabel Covid-19 yang ditangani BPBD Karanganyar dan sukarelawan berada di kisaran usia 50 tahun ke atas. Selain itu, rata-rata pasien meninggal lantaran tidak sempat mendapatkan penanganan medis lantaran bed rumah sakit penuh.

Rumah Sakit Overload

“Kebanyakan karena pulang tidak tertolong saat ke rumah sakit. Untuk pasien isoman kami belum pernah menemui ada yang meninggal. Terkait pulangnya kembali pasien, rumah sakit bukan berarti menolak, tapi karena kondisinya sudah overload,” imbuhnya.

Baca Juga: 4 Exit Tol di Karanganyar Resmi Ditutup, Petugas Berjaga 24 Jam

Terpisah, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Karanganyar, Dwi Rusharyanti, berharap adanya peran aktif dari masyarakat untuk ikut memantau kesehatan pasien yang menjalani isoman. Hal itu untuk meminimalkan potensi pasien meninggal saat menjalani isolasi mandiri.

“Bisa dibayangkan sendiri, di satu desa itu bidan desanya cuma satu yang menangani. Akan kerepotan kalau bekerja sendiri. Perlu adanya bantuan dari masyarakat untuk memantau. Masyarakat itu bisa tetangga dan satgas desa maupun Jaga Tangga. Jangan sampai ada kasus meninggal saat isolasi mandiri,” katanya.

Baca Juga: Kisah Sukses Pemuda Karanganyar Raup Ratusan Juta Rupiah dari Jualan Ampyang dan Sambel Pecel

Berdasarkan data hingga Kamis (15/7/2021), jumlah kasus positif Covid-19 aktif di Karanganyar mencapai 1.746 orang. Perinciannya 356 pasien dirawat di rumah sakit, 1.390 orang isolasi mandiri.

Sedangkana secara kumulatif kasus positif Covid-19 Karanganyar mencapat 15.669 orang. Dari jumlaha itu 13.202 orang sudah sembuh, dan 721 orang meninggal dunia. Data tersebut berdasarkan laporan yang diunggah Dinkes Karanganyar melalui akun Instagram @dinkeskaranganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya