SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Empat orang terduga teroris di Cianjur, Jawa Barat, Minggu (13/5/2018) dini hari, tewas setelah terlibat baku tembak dengan aparat kepolisian yang mengejar mereka di Cianjur, Jawa Barat. Penangkapan ini terjadi beberapa jam sebelum insiden teror bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu pagi.</p><p>Mabes Polri masih enggan menyebutkan apakah keempat orang ini terkait dengan teror bom di Surabaya atau tidak terkait sama sekali. Namun, Polri merilis kronologi penangkapan tersebut.</p><p>"Terjadi penangkapan terduga teroris di Cianjur, tempat kejadian di Terminal Pasir Hayam, Kecamatan Cilaku, Cianjur, pada Minggu 13 Mei pukul 02.00 WIB," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu siang, yang ditayangkan <em>TV One</em>.</p><p>Menurut Setyo, saat itu keempatnya sedang mengendarai mobil dan dikejar oleh polisi hingga di kawasan Pasir Hayam. Sesampainya di Perempatan Pasir Hayam, mereka diduga telah mengetahui keberadaan polisi yang membuntuti sehingga melarikan diri masuk terminal.</p><p>"Maka polisi menarget dan melakukan pengejaran. saat akandiberhentikan, 4 terduga terors melawan ada yang mengacungkan senjata api. Polisi melakukan tindakan tegas, keempatnya tertembak karena melawan. Pukul 04.30 WIB, mereka dibawa ke RS Kramatjati, dengan barang bukti," kata Setyo.</p><p>Keempat orang tersebut berinisial BBN, 21 (warga Kemayoran, Jakarta Pusat), DCN, 23 (warga Kebumen); AR, 33 (warga Pekalongan); dan HS, 22 (warga Lampung Utara). Polisi menemukan sejumlah barang bukti antara lain KTP dan foto kopinya atas nama BBN, SIM A dan kartu pelajar atas nama yang sama, value card, kartu multi trip, 1 ponsel; &lrm;KTP, kartu JKN, dan kartu identitas sidik jari atas nama DCN; KTP dan SIM C atas nama AR, kartu ATM Mandiri, 2 revolver, 8 peluru, KTP atas nama HS, dan sebagainya.</p><p>Polisi menduga mereka terlibat dalam latihan militer di Sukabumi yang dilakukan oleh kelompok Jamaah Anshorud Daulah (JAD) Jabodetabek untuk mempersiapkan sejumlah serangan. Kelompok ini dipimpin oleh K dan JS yang kini telah berstatus sebagai narapidana kasus terorisme.</p><p>"Mereka menarget kantor polisi dan pos polisi, termasuk Mako Brimob Kelapa Dua, dengan cara hit and run, dengan senjata api, panah dan busur. Panahnya ada bomnya biar bisa meledak," lanjut Setyo.</p><p>Aktivitas ini terkait sel-sel teroris yang kini diduga sedang bangkit menjelang momentum Ramadan dan Lebaran. Meski demikian, belum jelas apakah kelompok ini terlibat dengan pelaku aksi teror di Surabaya.</p><p>"Ini sedang dalam pendalaman, saya tidak akan sampaikan dulu, karena menggangu operasi berikutmnya. Tapi rekan-rekan pahami mereka adalah kelompok JAD Jabodetabek, mereka bergerak bersama-sama. Kelompok yang di Mako Brimob iya. Yang jelas target mereka kantor polisi dan polisi. Rangkaiannya akan diugkapkan setelah analisis selesai."</p>

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya