SOLOPOS.COM - Pekerja menyelesaikan pengerjaan penguatan talut di sisi timur laut Jembatan Kleringan, Jogja, Senin (12/11/2012). Talut baru ini selain menjadi penahan saat banjir, juga menjadi pondasi revisi Jembatan Kleringan yang dinilai memiliki tikungan cukup tajam yang berakibat pada sering terjadinya kecelakaan. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Pekerja menyelesaikan pengerjaan penguatan talut di sisi timur laut Jembatan Kleringan, Jogja, Senin (12/11/2012). Talut baru ini selain menjadi penahan saat banjir, juga menjadi pondasi revisi Jembatan Kleringan yang dinilai memiliki tikungan cukup tajam yang berakibat pada sering terjadinya kecelakaan. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

JOGJA-Musim hujan yang beberapa waktu terakhir melanda Jogja merusak sedikitnya empat talut dan mengancam pengaman sungai di tiga titik lainnya.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Jogja memprediksi jumlah talut rusak berpotensi bertambah karena hujan terjadi hingga dua bulan mendatang.

 

Kabid Pengairan dan Drainase Kimpraswil Jogja, Aki Lukman Nor Hakim, mengatakan keempat titik talut yang longsor tersebut berada di Jalan Ahmad Jazuli Kali Code, sepanjang 60 meter dengan tinggi 10-15 meter.

“Kerugiannya mencapai Rp5,4 miliar. Kedua di Kali Buntung, panjang 30 meter dan tinggi 15 meter. Dana yang dibutuhkan untuk perbaikan Rp1,2 miliar,” jelas Aki, di kantornya, Kamis (13/12/2012).

Kimpraswil juga mencatat, talut sepanjang 20 meter dan tinggi 10 di Kali Winongo, RT 45 RW 10 Kelurahan Kricak juga ambrol. Untuk memperbaiki talut tersebut, dibutuhkan dana perbaikan sebesar Rp930 juta.

“Titik keempat juga berada di Kali Winongo, Tegalrejo, sepanjang 100 meter dengan tinggi 12 meter. Kerugian akibat ambrolnya talut itu mencapai Rp2 miliar,” sambungnya.

Selain keempat talut yang longsor, terdapat tiga talut di Jogja yang statusnya hampir longsor akibat gerusan hujan. Ketiganya, meliputi tebing sepanjang 15 meter dan tinggi 25 meter di Kali Code di RT 02 RW 01 Terban, Gondokusuman. Titik kedua, panjangnya mencapai 30 meter berada di RW 07 Cokrokusuman, Tegalrejo.

Adapun titik ketiga berada di Kali Code, RT 18 RW 04, Gondokusuman. Untuk sementara, agar talut yang ambrol dan rawan longsor tersebut tidak meluas, pihaknya memasang bronjong sementara dan karung berisi batu dan pasir untuk menahan gerusan air sungai agar tidak merusak talut lainnya.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jogja Sudarsono mengatakan, ancaman banjir dan longsor di Jogja masih mungkin terus terjadi terutama di bantaran sungai. “Selain banjir, tanah longsor juga menjadi ancaman bencana di Jogja,” pungkas Sudarsono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya