Solopos.com, SURABAYA — Empat anggota Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya diduga melakukan pelanggaran disiplin dalam kasus meninggalnya seorang tahanan bernama Abdul Kadir di ruang tahanan polres setempat.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Dirmanto, mengatakan keeman anggota polisi itu telah menjadi pemeriksaan oleh Bidang Propam. Hasil pemeriksaan menunjukkan ada tindakan yang tidak dilakukan oleh anggota polisi tersebut, yaitu tidka melakukan penjagaan tahanan dengan baik.
Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius
“Jadi, ada empat anggota yang diduga melakukan pelanggaran disiplin,” kata dia, Selasa (9/5/2023).
Empat anggota polisi itu adalah Kasat Tahti Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang berpangkat ajun komisaris polisi (AKP), sementara tiga polisi lainnya merupakan penjaga tahanan yang berpangkat ajun inspektur polisi dua (Aipda).
“Tiga bintara dan satunya perwira yang membawahi tahanan,” kata Dirmanto.
Mengenai status dari empat anggota polisi terduga pelaku pelanggaran disiplin, Dirmanto menegaskan semuanya masih dalam pemeriksaan Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jatim.
“Masih diperiksa,” katanya.
Dirmanto mengatakan dalam pemeriksaan itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak juga turut dimintai keterangan.
Selain empat polisi yang diduga lalai dalam menjaga tahanan, Dirmanto membenarkan jika penyidik Polda Jatim sudah menetapkan 13 orang tersangka. Semuanya adalah tahanan yang ada di Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
“Sementara penganiayaan terhadap sesama oknum tahanan di dalam Polres Pelabuhan Tanjung Perak,” kata Dirmanto.
Sementara itu, keluarga Abdul Kadir, tahanan yang tewas di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, mendatangi Polda Jawa Timur, Selasa, untuk meminta kejelasan penanganan kasus itu.
Pengacara keluarga Kadir, Taufik, menjelaskan jika sudah ada 13 orang pelaku yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Ditreskrimum Polda Jatim. Semuanya ialah tahanan Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
“Ke-13 orang ini sudah ditetapkan sebagai tersangka, sudah diproses berkasnya dan dilimpahkan ke kejaksaan. Mereka sama-sama tahanan,” ujarnya saat di Mapolda Jatim.