SOLOPOS.COM - Anton A Setyawan, Kepala Pusat Studi Penelitian dan Pengembangan Manajemen dan Bisnis (PPMB) Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)

Anton A Setyawan, Kepala Pusat Studi Penelitian dan Pengembangan Manajemen dan Bisnis (PPMB) Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN dan Asia Timur yang dimulai Senin (14/11/2011) telah berakhir pada Sabtu (19/11/2011). Salah satu kesepakatan KTT itu adalah penyiapan cetak biru Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang harus selesai pada 2015.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Forum kerja sama ekonomi dan keamanan regional kali ini juga menyertakan beberapa negara lain ang dianggap berpengaruh yaitu Rusia, Amerika Serikat dan China. Indonesia menjadi tuan rumah dengan menyediakan fasilitas konferensi dan keamanan nomor satu di Bali.

KTT ASEAN dan Asia Timur kali ini menjadi sangat strategis karena dilaksanakan pada saat krisis ekonomi global sedang mengancam perekonomian dunia. Krisis di Eropa saat ini sudah mencapai tahap mengkhawatirkan dan mulai berdampak politik dengan pergantian kekuasaan politik di negara yang terkena imbas krisis ekonomi paling parah, yaitu Yunani dan Italia.

Salah satu target yang ingin dicapai dalam KTT kali ini adalah membangun fondasi dan langkah-langkah yang nyata untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dalam situs ASEAN disebutkan empat pilar dasar yang diperlukan untuk membangun MEA.

Pertama, menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan pusat produksi. Kedua, menjadi kawasan ekonomi yang kompetitif. Ketiga, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang seimbang. Keempat, integrasi dengan ekonomi global.

Ide pembentukan MEA ini tentu sangat menarik dan dampak ekonominya sangat besar terhadap kinerja ekonomi setiap anggota ASEAN. Persoalannya adalah ada beberapa masalah terkait dengan hubungan bilateral masing-masing negara anggotanya.

Kita tentu masih ingat bentrokan bersenjata yang terjadi di perbatasan Thailand dan Kamboja antara angkatan bersenjata kedua negara yang sudah menjurus ”perang kecil”.

Masalah lain adalah kesenjangan ekonomi antarnegara anggota ASEAN yang sangat besar. Dalam organisasi ini ada Singapura dengan pendapatan per kapita di atas US$30.000, sementara ada juga kelompok negara miskin seperti Laos yang hanya memiliki pendapatan per kapita US$986.

Belajar dari Uni Eropa Para pemimpin ASEAN selalu menggunakan Uni Eropa (UE) sebagai pembanding keberhasilan sebuah integrasi ekonomi. Para akademisi juga menggunakan UE sebagai ukuran keberhasilan integrasi ekonomi antarnegara.

Penelitian yang dilakukan Peridy (2005) menganalisis tentang pola integrasi ekonomi UE. Dalam penelitian ini disebutkan salah satu keuntungan yang diperoleh negara-negara anggota UE dari integrasi ekonomi adalah naiknya volume perdagangan negara-negara tersebut sebesar 20%-27% per tahun.

Dalam rekomendasinya, penelitian ini menyatakan bahwa negara-negara ASEAN bisa menggunakan model integrasi ekonomi UE sebagai acuan.

Ada beberapa persamaan kondisi antara ASEAN dengan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), organisasi yang mewadahi negara-negara Eropa sebelum UE.

Persamaan utamanya adalah ASEAN dan UE merupakan organisasi yang prospektif dari sisi ekonomi. Hal ini bisa dilihat dari ketertarikan banyak negara untuk menjadi anggota organisasi tersebut.

Banyak negara bekas Eropa Timur yang berusaha keras mengubah kebijakan dalam negerinya demi menjadi anggota organisasi tersebut (UE). Hal yang sama juga terjadi di ASEAN dengan banyaknya negara-negara di kawasan ini berusaha menjadi anggota organisasi itu.

Krisis ekonomi yang melanda zona Euro (sebutan lain untuk UE) yang terjadi saat ini ternyata membuat semuanya berubah. Hari-hari ini, negara-negara UE sedang berusaha keras untuk mencegah penularan efek kegagalan bayar (default) utang luar negeri ke negara-negara lain.

Peningkatan kinerja ekonomi UE pada 10 terakhir ternyata melenakan para pengambil kebijakan di negara tersebut.

Mereka terlalu percaya dengan integrasi ekonomi sehingga lupa membuat regulasi untuk mengatur mekanisme perdagangan di sektor keuangan yang berdampak merusak sistem ekonomi UE.  Penyebab lambannya pemulihan ekonomi UE adalah kesulitan memperoleh kesepakatan tentang proses pemulihan ekonomi.

Bank Sentral Eropa setuju memberikan bail out bagi utang luar negeri Yunani. Negara-negara kreditur yang membeli obligasi negara tersebut juga rela untuk mengalami kerugian.

Namun, ada semacam keengganan karena rakyat negara-negara yang tidak terkena krisis harus rela membayar pajak lebih tinggi untuk kepentingan penghematan karena kesalahan Yunani.

Kondisi ini seharusnya sudah diperhitungkan sejak dulu karena pada waktu pembentukan UE, kesenjangan ekonomi antarnegara tidak dipertimbangkan.

Hal ini yang mendasari keengganan Inggris untuk masuk ke dalam UE karena merasa perekonomian mereka jauh lebih baik dibandingkan negara anggota lain.

Kesenjangan ekonomi negara-negara ASEAN jauh lebih besar dibandingkan dengan UE. Ada tiga negara di ASEAN yang masuk dalam kategori negara miskin dengan pendapatan per kapita di bawah US$1.000 yaitu Laos, Kamboja dan Myanmar. Ketiga negara ini bisa menjadi sumber masalah bagi MEA jika kelak terbentuk.

Persiapan matang



Integrasi ekonomi di ASEAN sebenarnya merupakan peluang bagi negara-negara di kawasan ini untuk membangun kesejahteraan. Ide terbentuknya MEA  merupakan salah satu jalan untuk menuju kesejahteraan negara-negara di Asia Tenggara.

Namun, dari empat pilar yang menjadi prasyarat terbentuknya MEA ternyata belum satu pun yang terwujud. KTT ASEAN dan Asia Timur di Bali ini ternyata menjadi sorotan negara-negara berpengaruh seperti AS, Rusia dan China. Fakta bahwa kawasan ini tetap tumbuh positif pada saat krisis ekonomi 2008 dan 2010 menunjukkan kinerja ekonomi ASEAN menjadi motor penggerak perekonomian global.

Hal ini menunjukkan bahwa negara-negara ASEAN punya posisi yang strategis dalam perekonomian global. Kondisi ini seharusnya menjadi modal bagi negara-negara di kawasan ini untuk melakukan persiapan yang lebih matang untuk menwujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya