SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Diduga akan melakukan penyerangan ke SMA Muhammadiyah 1 Jogja, empat pelajar diamankan petugas Unit Reskrim Polsek Tegalrejo

 
Harianjogja.com, JOGJA–Diduga akan melakukan penyerangan ke SMA Muhammadiyah 1 Jogja, empat pelajar diamankan petugas Unit Reskrim Polsek Tegalrejo, Jumat (8/9/2017) petang lalu.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Saat dikonfirmasi, Kanitreskrim Polsek Tegalrejo Iptu Suwanto membenarkan adanya penangkapan empat remaja bawah umur itu. Keempat remaja itu masing-masing adalah OEA, 16, warga Cebongan, Mlati, Kabupaten Sleman, MK, 15, warga Drono, Tridadi, Kabupaten Sleman, AY, 17, warga Pringgodani, Depok, Kabupaten Sleman, serta Pw, 17, warga Jogonegaran, Gedongtengen, Jogja.

Suwanto menjelaskan, penangkapan itu berawal ketika ada delapan remaja yang saling berboncengan sepeda motor melintas di depan SMA Muhammadiyah 1 Jogja, Jumat (8/9/2017), sekitar pukul 18.00.

Diduga, mereka yang berasal dari salah satu SMA swasta di Jogja itu hendak melakukan penyerangan terhadap sekelompok siswa SMA Muhammadiyah 1 yang tengah asyik menongkrong di depan sekolah mereka.

Mendapatkan laporan dugaan penyerangan, pihaknya lantas berupaya melakukan pengejaran terhadap kedelapan pelajar itu. Sayang, hanya OEA dan MK yang berhasil diamankan.

“Sekitar 25 menit kemudian, rombongan pelajar tadi kembali melintas di depan sekolah [SMA Muhammadiyah 1]. Kali ini giliran satpam yang mengejar mereka,” terang Suwanto, Sabtu (9/9/2017).

Setelah dibantu petugas kepolisian, pengejaran itu pun membuahkan hasil. Dua pelajar lainnya, AY dan Pw berhasil diamankan. Keempatnya kini tengah berada di Polsek Tegalrejo untuk menjalani pemeriksaan. “Lantaran masih di bawah umur, kami lakukan pemeriksaan khusus dengan menghadirkan orang tua mereka,” tambah Suwanto.

Seperti diketahui, konflik kekerasan antar sekolah di Jogja memang cukup meresahkan. Salah satunya adalah perseteruan antara SMA Muhammadiyah 1 Jogja dengan SMA BOPKRI 2 Jogja.

Terakhir, konflik antara kedua sekolah itu berujung pada meninggalnya seorang pelajar SMA Muhammadiyah 1 Jogja setelah sebelumnya ditusuk oleh pemuda bercadar yang diduga pelajar SMA BOPKRI 2 di Imogiri, Kabupaten Bantul akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya