SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes swab Covid-19. (Reuters-Edgar Su)

Solopos.com, SUKOHARJO – Klaster pernikahan di Nguter menjadi sumber baru persebaran wabah virus corona Covid-19 di Sukoharjo. Sedikitnya, empat orang terpapar virus corona saat menghadiri acara pernikahan di wilayah Kecamatan Nguter pada akhir pekan lalu.

Kembali ke NKRI, Eks-Napi Aksi Terorisme Ikut Upacara 17an

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (17/8/2020), muncul klaster pernikahan di wilayah Nguter. Acara pernikahan kedua mempelai dilaksanakan di rumah keluarga mempelai wanita.

Kala itu, acara pernikahan dihadiri kerabat keluarga dan tetangga rumah keluarga mempelai. Salah satu orangtua pengantin datang dari Jakarta yang termasuk zona merah pandemi Covid-19.

Orangtua pengantin asal Jakarta diduga menularkan virus Covid-19 saat berinteraksi dengan para tamu undangan yang menghadiri acara pernikahan. “Sedikitnya ada empat orang yang terpapar virus Covid-19 saat menghadiri acara pernikahan. Gugus tugas masih melakukan pelacakan atau tracing terhadap keluarga mempelai maupun tamu undangan yang menghadiri acara pernikahan tersebut,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, Senin.

Positif Covid-19 Sukoharjo Tembus 346 Kasus, Klaster Nakes Jadi Penyumbang Terbesar

Kontak erat lini pertama bakal menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) untuk memastikan apakah terinfeksi virus Covid-19 atau tidak. Kontak erat lini pertama seperti keluarga kedua mempelai dan tamu undangan yang melakukan kontak erat dengan orangtua mempelai.

Sementara kontak erat lini kedua dan ketiga bakal menjalani rapid test atau tes cepat sebagai deteksi dini antibodi tubuh. Apabila hasil rapid test reaktif maka lansung menjalani tes PCR. Langkah ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan virus Covid-19.

“Beberapa pasien psoitif tanpa gejala menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Ada potensi penambahan pasien positif corona dari klaster pernikahan karena jumlah kerabat keluara dan tamu undangan yang menghadiri acara cukup banyak,” ujar dia.

Ini Daftar 6 Objek Wisata di Sukoharjo yang Belum Boleh Buka, 2 di Grogol

Setelah Penambahan Klaster Pernikahan di Sukoharjo

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo itu menyampaikan jumlah akumulasi pasien positif sebanyak 356 orang. Perinciannya, jumlah pasien positif dengan gejala sebanyak 125 orang sementara jumlah pasien positif tanpa gejala sebanyak 231 orang. Sementara tak ada penambahan pasien positif yang meninggal dunia yakni 12 orang.

Jumlah pasien positif yang sembuh sebanyak 259 orang. “Tidak ada pasien positif tanpa gejala yang dirawat di rumah sehat Covid-19 selama lebih dari sepekan. Di era kenormalan baru, masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” papar dia.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, mengatakan kurva pandemi Covid-19 di Sukoharjo belum melandai. Ada tren peningkatkan jumlah pasien positif selama beberapa pekan terakhir. Terlebih, Sukoharjo masuk daerah dengan kategori risiko sedang atau zona orange.

Update Covid-19 Klaten: 4 Pasien Baru Sembuh, Tapi Tambah 3 Kasus Baru

Wardoyo mewacanakan bakal kembali memperpanjang masa status kejadian luar biasa (KLB) Covid-19 hingga akhir September. “Tren persebaran pandemi Covid-19 meningkat. Jika kondisinya seperti ini terus menerus, status KLB Covid-19 bakal diperpanjang,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya