SOLOPOS.COM - Bupati Grobogan Sri Sumarni (berkerudung) didampingi Kapolres Grobogan, Dandim 0171/Purwodadi, dan Kepala Pelaksana BPBD Grobogan, memantau pos penyekatan Simpang Lima Purwodadi, Minggu (13/6/2021). (Solopos.com/Arif Fajar Setiadi)

Solopos.com, PURWODADI – Gerakan Grobogan di Rumah Saja, Minggu 13 Juni 2021 diikuti dengan menempatkan pos penyekatan di sejumlah lokasi. Sejumlah warga dari luar daerah yang melintas menjadi sasaran tes swab secara acak.

Hasilnya ada empat warga yang hasil tes swab antigennya reaktif sehingga diminta pulang dan melakukan isolasi. Selain itu petugas juga berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten asal warga tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tadi saat kami melakukan peninjauan gerakan Grobogan di Rumah Saja di sejumlah lokasi penyekatan. Saat di perbatasan Demak-Grobogan ada satu warga Demak yang tes swabnya reaktif. Kemudian di perbatasan Kudus-Grobogan ada satu warga dari Pati reaktif,” jelas Bupati Grobogan Sri Sumarni saat meninjau pos penyekatan di Simpang Lima Purwodadi, Minggu (13/6/2021).

Baca juga: Covid-19 Varian India di Kudus, Ini Langkah Gubernur Ganjar

Bupati melakukan pemantauan pos penyekatan didampingi Kapolres Grobogan, AKBP Jury Leonard Siahaan, Dandim 0717/Purwodadi Letkol Inf Asman Mokoginta, dan Kepala Pelaksana BPBD Grobogan, Endang Sulistyoningsih.

Selain dari pos penyekatan Demak-Grobogan dan Kudus-Grobogan, warga reaktif hasil tes swab antigennya juga didapati di pos penyekatan Simpang Lima. Kedua warga tersebut berasal dari Kecamatan Purwodadi.

“Alhamdulillah sebagian besar masyarakat patuh mengikuti gerakan Grobogan di Rumah Saja. Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah mendukung gerakan ini,” kata Bupati Grobogan di sela-sela peninjauan pos penyekatan.

Baca juga: Grobogan Di Rumah Saja, Upaya Pemkab Keluar Dari Zona Merah

Penyemprotan Disinfektan

Selain memantau pos penyekatan, Bupati, mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas.

“Ingat Kabupaten Grobogan masuk kategori zona merah, diapit oleh beberapa daerah yang juga zona merah. Seperti Demak, Kudus, Pati, dan Jepara, sehingga butuh dukungan semua masyarakat untuk menekan penyebaran Covid-19,” ujar Sri Sumarni.

Baca juga: Warga Kabupaten Magelang Mulai Abai Prokes Bikin Satgas Waspada

Penyemprotan Disinfektan
Petugas dari PMI Grobogan melakukan penyemprotan cairan disinfektan di kompleks Pasar Pagi, Jl. Gajah Mada Purwodadi, Minggu (13/6/2021).(Solopos.com-PMI Grobogan)

Gerakan Grobogan di Rumah Saja juga dimanfaatkan PMI dan BPBD Grobogan untuk melakukan penyemprotan tempat-tempat umum di sejumlah kecamatan. Termasuk sejumlah pasar yang tutup saat pelaksanaan gerakan yang didukung dengan sejumlah pos penyekatan di Grobogan

“Penyemprotan cairan disinfektan dilaksanakan di Pasar Pagi, Pasar Agro, Pasar Glendoh, Pasar Induk Purwodadi, dan Pasar Nglejok. Selain itu juga penyemprotan di taman kuliner dan sejumlah ruas jalan di Purwodadi,” jelas Kasi Layanan PMI Grobogan, Gesit Kristyawan.

Kendati sudah ada pos penyekatan dan gerakan di rumah saja, hingga Minggu (13/6) perkembangan Covid-19 di Grobogan, ada 4.130 kasus. Perinciannya, pasien sembuh 3.519 orang dan pasien meninggal 348 orang. Dirawat di fasilitas kesehatan, 131 orang dan isolasi mandiri, 132 orang.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya