SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (Dok Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI -- Empat orang dalam pemantauan atau ODP Covid-19 Wonogiri meninggal dunia dalam sepekan terakhir. Berdasar diagnosis, mereka meninggal dunia karena sakit jantung dan kanker.

Kendati demikian, pemakaman ODP itu dilaksanakan sesuai prosedur pemakaman jenazah Covid-19 untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis (16/4/2020), data itu dipublikasikan melalui Pos Komando dan Pengendalian (Poskodal) Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, mulai Sabtu (11/4/2020) lalu.

Saat itu terdapat tiga ODP Covid-19 Wonogiri yang meninggal dunia. ODP yang meninggal dunia bertambah satu orang pada Senin (13/4/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Resign Saat Pandemi Covid-19, Eks Koki Resto Terkenal di Klaten Malah Jadi Pengedar Psikotropika

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, Adhi Dharma, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis, mengatakan keempat ODP meninggal dunia bukan karena Covid-19, tetapi karena penyakit jantung dan kanker berdasar diagnosis dokter.

Mereka menjadi ODP karena sebelumnya memiliki riwayat perjalanan dari wilayah endemis Covid-19, seperti Bali. Sesampainya di Wonogiri mereka bergejala.

Kontak Dengan Pelaku Perjalanan

Para ODP Covid-19 Wonogiri tersebut orang lanjut usia (lansia) yang tiga orang di antaranya pelaku perjalanan (PP). Sedangkan satu lainnya bukan PP tetapi pernah berkontak dengan PP.

Hanya, dia tak hafal mereka dari wilayah mana saja. Dia hanya tahu salah satunya dari Girimarto.

Harus Cuci Darah, Pasien Covid-19 Gemolong Sragen Dirujuk ke RS dr Sardjito Jogja 

“Yang satu menjadi ODP karena pernah kontak dengan pelaku perjalanan. Ini harus menjadi pembelajaran, kalau dari bepergian atau perantauan harus jaga jarak dengan orang lansia di rumah. Sekarang banyak orang yang kelihatan sehat tetapi tidak ada jaminan tak terpapar Covid-19,” kata Adhi.

Untuk antisipasi, Adhi mengatakan pemudik sebaiknya berada di kamar terpisah dengan orang rentan tertular dan sakit, seperti orang lansia dan difabel. Berdasar data, ODP baru bertambah setiap hari.

Jumlah ODP baru Covid-19 di Wonogiri terbanyak mencapai lebih dari 40 orang dalam satu hari. Hingga Rabu (15/4/2020) pukul 21.00 WIB, jumlah akumulasi ODP tercatat 366 orang.

Sebanyak 160 orang di antaranya sudah selesai dipantau. Di sisi lain, pada hari itu terdapat 12 ODP baru sehingga ODP yang dipantau hingga hari itu sebanyak 210 orang.

Geger! Bocah Mencuri Celana Dalam di Karanganyar Lalu Dirundung Warga

Menurut Adhi, mayoritas ODP merupakan pemudik bergejala yang mengarah pada gejala Covid-19. Selain itu warga bukan perantau atau PP bergejala yang kebanyakan orang lansia dan pernah kontak dengan PP.

Belum Disiplin

Hal itu menunjukkan warga belum disiplin menjalankan protokol, seperti menjaga jarak dengan orang lansia (karantina mandiri) dan menerapkan pola hidup sehat.

Pada bagian lain, jumlah akumulasi pasien dalam pengawasan (PDP) tercatat 34 orang. PDP yang masih dirawat (isolasi di RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri) hanya satu orang.

2 Pria-Wanita di Banyuanyar Solo Dibunuh Pakai Racun Tikus Dicampur Koktail

Sebanyak 14 orang lainnya dipulangkan karena gejala klinis membaik. Namun, mereka harus menjalani karantina khusus di rumah.

Sebanyak 18 orang negatif Covid-19 dan satu orang lainnya meninggal dunia, yakni perempuan warga Selogiri. Sementara itu, sejak Sabtu (11/4/2020) lalu di Wonogiri tidak ada pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Sebelumnya terdapat dua orang, satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya sudah negatif Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya