SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Kecelakaan truk nyelonong keluar jalur di Jl. Prof. Suharso, Boyolali, Sabtu (9/3/2019), bukan kali pertama di kawasan tersebut. Sebelumnya, sejumlah kecelakaan yang melibatkan kendaraan berat kerap terjadi di jalur lingkar utara itu.

Dua pekan lalu atau tepatnya 25 Februari, truk gandeng berpelat H 1851 AB bermuatan kapas terjungkal setelah keluar jalur di lokasi yang sama. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu tetapi seluruh muatan kapas pres berhamburan dari truk itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sopir truk, Edi Susanto, 27, warga Tangerang, Banten, mengatakan kejadian itu disebabkan rem blong sehingga truk meluncur tak terkendali. Menyikapi banyaknya kecelakaan di jalur itu, KBO Satlantas Polres Boyolali Iptu Maryanto mewakili Kasatlantas AKP Fabriyani Aer mengatakan kondisi jalan dari arah barat sebelum lokasi kejadian memang menurun cukup panjang.

Apalagi turunan tersebut disambut dengan tikungan tajam dan menimbulkan kerawanan. Iptu Maryanto menilai kawasan tersebut perlu dikaji mengenai penerangan dan rambu-rambu lalu lintasnya.

Ekspedisi Mudik 2024

“Selain membutuhkan kehati-hatian ekstra bagi para pengemudi, sepertinya daerah ini perlu dikaji lagi menurun lalu menikung. Apakah penerangan jalan di sini memadai atau mungkin kurang rambu-rambu lintasnya,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di sekitar Alun-Alun Lor, Sabtu (9/3/2019).

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali Untung Raharjo mengakui lokasi tersebut memang rawan kecelakaan yang melibatkan kendaraan berat sehingga perlu diadakan koordinasi dengan pihak terkait untuk pengkajian.

“Memang jalan di sana menurun dan menikung, sejak dulu cukup banyak kecelakaan tunggal terutama truk dengan muatan besar. Sebenarnya rambu-rambu lalu lintas menjelang tikungan sudah ada. Tapi secepatnya akan kami koordinasikan dengan instansi terkait terutama Satlantas, dan Dinas PUPR Boyolali selaku pengelola jalan, terutama tentang evaluasi penambahan rambu-rambu lalu lintas maupun kondisi jalan,” ujarnya.

Hal yang tidak kalah penting, lanjutnya, adalah kehati-hatian pengemudi serta ketaatan mematuhi rambu-rambu tersebut. Apalagi di sekitar tikungan itu juga ada simpang Kragilan dan dua jembatan. Sopir sebelum memasuki lokasi itu setidaknya mengurangi kecepatan,” imbuhnya.

Sementara itu, beberapa kecelakaan di jalur lingkar utara itu diduga disebabkan rem blong. Disinggung mengenai upaya pengetatan uji kelaikan kendaraan, Untung mengatakan sistem pengujian kendaraan di Boyolali saat ini bisa dipertanggungjawabkan.

“Di Boyolali sistem pengujian bisa kami pertanggung jawabkan karena pengujian kendaraan kami sudah terakreditasi tipe B, artinya lembaganya sudah layak melaksanakan pengujian dengan peralatan standar. Masalahnya kendaraan yang lewat di situ pengujiannya bukan dari Boyolali saja. Bisa jadi luar Boyolali dan faktor penyebab lain cukup banyak. Tentu hasil pemeriksaan dari kepolisian nanti sebagai bahan kami koordinasi dan tindak lanjut evaluasi nantinya,” kata Untung.

Di sisi lain, penambahan satu akses jalur lingkar utara dari barat menuju Alun-Alun Lor yang prosesnya mulai direalisasikan Pemkab Boyolali tahun ini diharapkan mampu menjadi solusi untuk memecah arus lalu lintas dan mengurangi kerawanan.

Berdasarkan catatan Solopos.com, ada setidaknya empat kejadian kecelakaan dalam tujuh bulan terakhir di jalur lingkar utara Boyolali:

30 Juli 2018
Kecelakaan karambol melibatkan empat kendaraan di wilayah Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, dua orang meninggal dunia.

10 Desember 2018
Truk menabrak truk lainnya di wilayah Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo. Tidak ada korban jiwa.

25 Februari 2019
Truk gandeng bermuatan kapas terjungkal setelah keluar jalur di kawasan Alun-Alun Lor. Tidak ada korban jiwa.

9 Maret 2019
Truk bermuatan barang elektronik keluar jalur dan terguling di kawasan Alun-Alun Lor. Tidak ada korban jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya