SOLOPOS.COM - Istimewa Puluhan truk dan kendaraan berbahan bakar solar menunggu jadwal penjualan solar dibuka di SPBU 44.575.14 Baki, Rabu (3/4/2013) pagi.

Istimewa
Puluhan truk dan kendaraan berbahan bakar solar menunggu jadwal penjualan solar dibuka di SPBU 44.575.14 Baki, Rabu (3/4/2013) pagi.

SUKOHARJO—Puluhan pengemudi kendaraan berbahan dasar solar mengaku kesulitan menemukan solar bersubsidi di SPBU sepanjang jalan Jogja-Solo, Rabu (3/4/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Akibatnya, SPBU yang terletak di sepanjang jalan alternatif Jogja, yang masih memiliki stok bahan bakar bersubsidi, langsung diserbu pembeli. Informasi yang dihimpun solopos.com, puluhan kendaraan berbahan bakar solar sempat memenuhi area SPBU 44.575.14 Baki, Sukoharjo, Rabu pagi. Selain itu, antrean panjang kendaraan juga mengular hingga bahu Jalan Raya Solo Baru-Baki sepanjang 500 meter. Para sopir rela menunggu truk pengangkut solar bersubsidi mengisi penampung solar di SPBU setempat. Kurang dari empat jam, 8.000 liter solar ludes terjual.

Salah seorang sopir truk bermuatan pasir, Tarno, 40, ketika ditemui Espos di depan SPBU 44.575.14 Baki, mengatakan sebelum akhirnya mendapatkan solar di SPBU Baki, dirinya sudah menyambangi sembilan SPBU sepanjang jalan Klaten-Baki, Sukoharjo.
“Sudah sembilan SPBU saya datangi, dapatnya baru di sini. Tadi antre sekali dan dijatah hanya boleh membeli Rp100.000/kendaraan. Baru kali ini sampai antre dan susah mendapatkan solar bersubsidi seperti ini,” keluhnya.

Sopir truk yang setiap hari berjualan pasir asal Gunung Merapi ini mengungkapkan kebutuhan solarnya setiap hari sebenarnya lebih dari Rp100.000. Untuk menambal kekurangan BBM bersubsidi ini, Tarmo terpaksa membeli solar secara eceran.

Penanggung jawab SPBU 44.575.14 Baki, Udin, ketika ditemui Espos, mengungkapkan jatah stok solar bersubsidi di tempatnya 8.000 liter/hari. “Sudah beberapa hari ini stoknya cepat habis. Di samping kelangkaan solar bersubsidi di sejumlah daerah, di sekitar sini juga bebarengan dengan musim tanam dan panen padi yang hampir serentak,” paparnya.

Menurut Udin, pihaknya memberikan prioritas bagi petani yang ingin mendapatkan solar bersubsidi untuk pertanian dengan jatah 20 liter/hari. “Petani di sini sedang mengejar musim tanam kedua sehingga kebutuhan solar bersubsidi meningkat. Solar subsidi untuk petani kami prioritaskan. Syaratnya harus membawa surat rekomendasi dari dinas terkait,” jelasnya.

Terpisah, Pengawas SPBU 44.575.06 Baki, Teguh, ketika ditemui solopos.com, mengaku sudah sejak Sabtu (30/3) lalu tidak mendapatkan kiriman solar bersubsidi dari Pertamina. “Terakhir delivery order Kamis (28/3/2013), tapi sampai sekarang belum dapat kiriman lagi,” katanya.

Sulitnya mendapatkan solar bersubsidi juga terjadi di Andong, Boyolali. Meskipun tersedia solar nonsubsidi di SPBU di wilayah itu, konsumen belum berminat membelinya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun solopos.com, Rabu, konsumen membeli solar nonsubsidi hanya dalam kondisi kepepet. “Ada solar nonsubsidi, memang harganya terhitung tiga kali lipat. Sementara yang kami sediakan ya ada yang terjual, tapi dari kasusnya, pembeli solar nonsubsidi adalah konsumen yang kepepet. Seperti kemarin mobil mogok di depan SPBU, baru pengemudi mau membeli solar nonsubsidi,” terang salah satu petugas SPBU nomor 44-573.01 atau yang terletak di jalur Andong-Klego-Karanggede, Muh Fatoni, kepada solopos.com.

Dia menerangkan solar nonsubsidi itu bernama solar Pertamina dex. Solar itu dijual dalam jeriken berisi 10 liter. Satu jeriken solar tersebut berharga Rp128.000. “Beberapa hari ini terjual 60 liter atau enam jeriken,” kata Fatoni.

Sementara itu, lanjut dia, pasokan solar bersubsidi yang diterima SPBU itu adalah tiga tangki per pekan. Masing-masing tangki berisi 8.000 liter. “Pekan lalu, solar datang pukul 10.00 WIB, pukul 16.00 WIB sudah habis,” tambahnya.

Terpisah, salah satu pengusaha jasa muatan dengan armada truk di Simo, Harto Priyanto, mengakui sempat kesulitan mendapatkan solar bersubsidi. “Pekan lalu yang lumayan sulit. Tapi kami dengar sudah ada pasokan. Karena armada kami beroperasi lintas wilayah jadi banyak alternatif SPBU tempat kami membeli bahan bakar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya