SOLOPOS.COM - Ledre intip. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO – Kue putu bambu merupakan camilan jadul yang masih eksis sampai sekarang meski tak sepopuler dulu. Penjual kue putu bambu yang biasanya berjualan secara berkeliling juga mulai langka.

Putu bambu

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Belum lama ini Solopos.com menemui penjual kue putu bambu di wilayah Gondangrejo, Karanganyar, namun sudah mendekati perbatasan Solo. Namanya Widodo, pria asli Wonogiri yang sudah puluhan tahun berjualan kue putu bambu di wilayah Solo dan sekitarnya.

Dia berkeliling dari kampung ke kampung menggunakan sepeda motor. Tentu saja dengan perangakat mengukus kue putu yang berbunyi khas itu. "Mungkin sudah 40 tahun. Setiap hari keliling, sebab cepat habis kalau keliling," kata dia kepada Solopos.com.

Kue putu bambu. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)
Kue putu bambu. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Bagi yang belum pernah mencobanya, kue putu bambu ini merupakan jajanan jadul (jadul) yang ternyata sampai saat ini pun masih eksis. Terbuat dari adonan tepung beras yang dicampur air garam. Di dalamnya ada isian berupa gula merah. Sedangkan cara penyajiannya diberi taburan parutan kelapa yang sudah dikukus.

Ledre

Selain putu bambu, ada juga jajanan tradisional berasa gurih dan manis yang masih eksis, yakni ledre. Jajanan ini terbuat dari ketan yang dibakar dengan isian pisang serta parutan kelapa.

"Kalau jajanan ini namanya ledre intip. Isinya pisang," kata salah satu penjual jajanan di Pasar Gede, Didit.

Didit mengatakan, meski ledre intip merupakan jajanan jadul namun hingga saat ini masih tetap digemari dan eksis. Satu potong ledre intip dijual seharga Rp4.000.

Ledre intip. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)
Ledre intip. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Ledre intip memiliki aroma yang khas. Hampir sama seperti aroma jadah bakar, karena sama-sama dibuat dari ketan. Bedanya, pada jadah sudah tidak tampak butiran ketannya. Sedangkan pada ledre intip, butiran ketan masih terlihat. Selain itu aroma pisang dan parutan kelapa juga menambah harum ledre intip.

Di lapak lain di Pasar Gede Solo, juga bisa ditemui jajanan tradiaional lain yang tak kalah nikmat, dengan tampilan menarik dan masih memanfaatkan taburan parutan kelapa. Misalnya saja klepon dan sentiling.

Klepon

Klepon merupakan bola-bola kecil yang umumnya berwarna hijau dan bertabur parutan kelapa. Makanan yang dibuat dari tepung ketan dengan isian gula merah. Di Pasar Gede Solo, klepon biasa dijajakan dengan harga Rp3.500 per bungkus yang isinya lima butir.

Klepon. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)
Klepon. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Sentiling

Sedangkan sentiling merupakan jajanan dari singkong yang dihaluskan bersama bahan lainnya. Sentiling biasanya dibuat berlapis dan memiliki warna bervariasi.

Sentiling. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)
Sentiling. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Di Pasar Gede Solo, sentiling dipotong tipis memanjang seperti potongan bolu, kemudian dikemas dengan plastik makanan. Sentiling memiliki rasa gurih dan manis. Teksturnya juga lembut dan kenyal. Sama seperti klepon, jajanan tersebut juga dijual Rp3.500 per potongnya di lapak Bursa Rasa, Pasar Gede.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya