SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MADIUN — Empat ibu di Kabupaten Madiun meninggal dunia saat melahirkan selama Januari hingga Oktober 2018. Jumlah ini sudah 50% dari target upaya penekanan angka kematian ibu di Kabupaten Madiun.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun menargetkan angka kematian ibu tahun ini tidak boleh lebih dari  delapan kasus. Angka kematian ibu melahirkan di Kabupaten Madiun cukup tinggi pada 2017 yaitu mencapai 14 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Soelistyo Widyantono, mengatakan kasus kematian ibu saat melahirkan masih terjadi di Kabupaten Madiun. Namun, dia berharap tahun ini angka kematian ibu bisa ditekan.

“Tahun 2017, target kami juga sama yaitu delapan kasus. Tetapi, angkanya justru meningkat yaitu 14 ibu meninggal dunia saat melahirkan,” kata dia kepada wartawan, Jumat (12/10/2018).

Untuk menekan angka kematian ibu melahirkan di Kabupaten Madiun, Soelis menyampaikan pemerintah telah memerintahkan kepada bidan desa lebih aktif memantau perkembangan kesehatan ibu melahirkan di wilayah masing-masing. Setiap ibu melahirkan yang memiliki risiko akan mendapatkan perhatian khusus.

Setiap ada ibu hamil akan diperiksa secara berkala selama proses kehamilannya. Saat ada tanda-tanda yang membahayakan, rumah ibu tersebut akan diberi tanda khusus. Rata-rata setiap tahun ada sekitar 10.000 ibu melahirkan di Kabupaten Madiun.

“Bidannya akan melakukan kunjungan ke rumah ibu yang hamil itu untuk melakukan pengecekan secara rutin,” jelas dia.

Ada beberapa penyebab yang menyebabkan kematian ibu melahirkan di Madiun, yaitu keracunan kehamilan, diabetes, dan penyakit jantung. Untuk keracunan kehamilan biasanya terjadi secara tiba-tiba. Namun, ada beberapa tanda yang bisa dideteksi seperti ibu hamil mengalami hipertensi, urine ibu mengandung protein, dan kaki ibu yang hamil bengkak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya