SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien virus corona. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Kota Solo sudah empat hari ini tidak mencatatkan kasus baru positif Covid-19. Terakhir, Solo mencatatkan penambahan kasus positif corona pada Rabu (29/4/2020) sebanyak empat kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan tidak ada kasus baru yang dicatat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 bukan berarti wabahnya sudah berhenti.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengatakan adanya penumpukan spesimen tes swab PCR di RS UNS Solo turut berdampak pada perkembangan pasien Covid-19. Selama beberapa hari terakhir tidak ada penambahan kasus positif di Solo.

Kehidupan Satwa TSTJ Solo Ikut Terancam Gara-Gara Pandemi Covid-19

“Padahal, belum tentu tidak ada kasus baru, tapi hasil tesnya tertunda karena spesimen yang menumpuk,” ucap dia kepada Solopos.com, Minggu (3/5/2020).

Seperti diberitakan, kali terakhir Solo mencatatkan kasus baru positif Covid-19 yakni pada Rabu (29/4/2020) sebanyak empat kasus. Dari empat kasus itu, dua di antaranya dari pasien dalam pengawasan atau PDP yang sudah meninggal dunia.

Hasil tes swab dua PDP yang meninggal itu ternyata positif corona. Sedangkan kasus lainnya merupakan kasus baru. Tambahan empat kasus baru ini membuat jumlah kasus positif Covid-19 di Solo totalnya menjadi 22 orang.

Kasus Pengusiran Dari Indekos Selesai, 3 Perawat Pilih Tetap Tinggal di RSUD Bung Karno Solo

Jumlah 22 kasus positif corona itu bertahan hingga Minggu (3/5/2020). Perinciannya, meninggal empat orang, masih dirawat 10 orang, dan sembuh delapan orang.

Penumpukan Spesimen

Diberitakan pula, terjadi penumpukan jumlah spesimen yang masuk untuk dites di laboratorium Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo sejak pekan lalu.

Adanya penumpukan spesimen itu membuat puluhan hasil swab keluar lebih lama dari waktu yang dijanjikan yakni satu hari. Hasil ini jelas berpengaruh pada ada tidaknya kasus baru positif Covid-19 di Solo.

Kantongi Identitas 2 Begal, Polisi Terus Sisir Hutan di Perbatasan Sukoharjo-Wonogiri

Penumpukan spesimen d RS UNS Solo itu lantaran penutupan sementara Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor Dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga. Jumlah spesimen di laboratorium ini juga menumpuk.

Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 RS UNS, Tonang Dwi Ardyanto, mengatakan hingga Sabtu (2/5/2020) sekitar pukul 17.00 WIB, jumlah spesimen yang masuk mencapai 1.245.

Dari jumlah itu, yang telah dirampungkan sebanyak 1.056, sehingga terdapat selisih 200-an spesimen. Sementara kapasitas uji swab secara polymerase chain reaction (PCR) di RS UNS telah meningkat tiga kali lipat dari sebelumnya menjadi 150 spesimen/hari.

Demam, Sejumlah Pemudik Wonogiri Via Travel Jalani Screening di RSUD

“Selisih 200-an itu, 150 di antaranya bisa kami kerjakan dalam satu hari, kemudian jadi tersisa 50 kan. Nah, yang 50 itu jadi tertunda di hari berikutnya. Kondisi itu yang sedang kami alami saat ini,” kata dia, saat dihubungi Sabtu petang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya