SOLOPOS.COM - Tim SAR melakukan pencarian korban perahu terbalik di Waduk Kedungombo wilayah Kemusu, Boyolali, Sabtu (15/5/2021). (Solopos/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, BOYOLALI -- Insiden perahu wisata terbalik di Waduk Kedungombo, Boyolali, Sabtu (15/5/2021), yang menyebabkan sedikitnya tujuh orang penumpang meninggal dunia mengingatkan publik pada sejumlah fakta tentang Waduk Kedungombo.

Waduk ini sudah lama menjadi lokasi wisata pilihan bagi masyarakat yang ingin menikmati pemandangan indah berlatar air sekaligus pepohonan rindang. Wisatawan juga bisa menikmati lezatnya ikan bakar yang dijajakan sejumlah warung apung di waduk tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Waduk Kedungombo juga menjadi favorit pemancing lantaran di waduk ini hidup berbagai jenis ikan yang enak disantap. Berikut empat fakta yang perlu kamu tahu tentang Waduk Kedungombo, waduk yang menjadi lokasi perahu wisata terbalik pada Sabtu (15/5/2021):

Baca juga:

1. Berada di Tiga Kabupaten

Area Waduk Kedungombo berada tiga kabupaten di Jawa Tengah, yakni Boyolali, Sragen, dan Grobogan. Sementara bendungan waduk ini berada di Kabupaten Grobogan.

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Grobogan, waduk ini berada di area seluas kurang lebih 6.576 hektare. Luas tersebut terdiri atas lahan perairan 2.830 hektare dan lahan dataran seluas 3.746 hektare.

Baca juga: Berapa Sih Gaji Gibran Rakabuming sebagai Wali Kota Solo?

2. Sumber Air Irigasi 4 Daerah

Fakta Waduk Kedungombo selanjutnya adalah diresmikan penggunaannya pada tahun 1991. Waduk ini menyediakan air irigasi untuk empat daerah di Jawa Tengah. Empat daerah tersebut adalah Grobogan, Kudus, Demak, dan Pati.

Waduk tersebut mempunyai kapasitas tampung maksimal sebesar 703 juta meter kubik. Dikutip dari laman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) air waduk yang menjadi lokasi kecelakaan perahu terbalik ini mampu mengairi mengairi lahan pertanian seluas 61.482 hektare.

Baca juga: Korban Perahu Terbalik di Waduk Kedungombo Dicari hingga Kedalaman 20 Meter

3. Pembangunan Tenggelamkan 37 Desa

Fakta menunjukkan proyek pembangunan Waduk Kedungombo yang dimulai sekitar tahun 1985 tidaklah mulus. Pembangunan salah satu waduk besar di Jawa Tengah ini sempat terkendala penolakan warga.

Waduk yang mulai diairi pada 14 Januari 1989 ini menenggelamkan 37 desa di tujuh kecamatan yang berada di tiga kabupaten. Sebanyak 5268 keluarga kehilangan tanahnya akibat pembangunan waduk ini.

Sebagian besar warga bersedia pindah, namun ada sekitar 600 keluarga yang keberatan pindah. Salah satu alasannya karena nilai ganti rugi lahan yang dinilai terlalu kecil.

Baca juga: Tiga Hari Lebaran, 3 Warga Madiun Meninggal karena Covid-19

4. Jadi Surga bagi Pemancing

Fakta Waduk Kedungombo berikutnya berkaitan dengan hobi. Waduk dengan luas area 6.500-an hektare menjadi idaman para pemancing. Berbagai ikan kegemaran pemancing bisa ditemukan di waduk ini. Sebut saja red devil, nila, dan tombro yang bisa ditemukan hidup di perairan waduk.

Spot atau lokasi memancing di Waduk Kedungombo juga banyak dan pemancing bebas memilih spot memancing. Di sekitar waduk ini banyak ditemukan spot mancing yang gratis alias tidak dipungut biaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya