SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

BOYOLALI – Pemkab Boyolali menyiapkan antisipasi merebaknya wabah flu burung atau Avian Influenza (AI) yang mulai mengancam wilayah Soloraya. Surat imbauan untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap virus berbahaya ini sudah diedarkan ke-19 kecamatan di Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sepanjang tahun lalu, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) mencatat tidak ada kasus flu burung di Boyolali. Namun hal itu tak membuat Disnakkan mengabaikan ancaman yang mungkin datang. Pengawasan ditingkatkan terutama di daerah endemik.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ada empat kecamatan yang menjadi daerah endemik flu burung di Boyolali. Yaitu Ampel, Banyudono, Mojosongo dan Teras. Survei atau kunjungan petugas ke empat kecamatan tersebut, intensitasnya dua kali lipat dibanding kecamatan lain. Tapi secara kualitas sama saja,” ujar Kepala Disnakkan Boyolali, Darsono, ketika ditemui pekan ini.

Darsono mengatakan pada awal Januari pihaknya menerima surat edaran dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng. Surat itu berisi perintah untuk menyiapkan kewaspadaan dini terhadap wabah flu burung, mengingat ini sudah memasuki siklus tahunannya. Surat edaran tersebut kemudian disebarkan ke seluruh kecamatan.

Menurut Darsono, isi surat edaran tersebut antara lain imbauan supaya masyarakat mengandangkan unggas mereka dan melakukan disinfektasi secara rutin. Pemilik unggas juga diminta menjaga kebersihan kandang. Diharapkan, tindakan dini itu bisa mencegah flu burung merebak di Boyolali. Darsono menegaskan hingga kemarin belum ditemukan kasus flu burung di wilayah Kota Susu.

“Sebenarnya aelama ini sudah dilakukan kegiatan rutin untuk pencegahan. Kami menerjunkan enam tim petugas, yang masing-masing terdiri dari dua orang untuk melakukan pengawasan dan survei di lapangan. Dalam sebulan mereka turun 16 kali ke lapangan. Vaksinasi rutin juga terus dilakukan> kami juga mengimbau supaya masyarakat segera melapor jika ada kematian unggas yang mendadak,” pungkas Darsono.

JIBI/SOLOPOS/Yus Mei Sawitri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya