SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes berbasis komputer Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS. (Antara-Adeng Bustomi)

Solopos.com, BOYOLALI – Empat orang yang dinyatakan lolos seleksi perekrutan calon aparatur sipil negara (CASN) 2021 di Kabupaten Boyolali menyatakan mundur. Keempat CASN tersebut terdiri dari tiga calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan satu calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Perihal mundurnya empat CASN tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Kabupaten Boyolali, Siti Askariyah, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (6/6/2022). Pengunduran diri keempat CASN itu dilakukan setelah ada pengumuman nama-nama peserta yang lolos seleksi CASN Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Yang CPNS itu ikut formasi dokter gigi. Alasan pengunduran dirinya karena suaminya ngelamar CPNS lolos tapi posisinya tidak di Boyolali. Yang perempuan ngalah ikut suami,” kata dia.

Sedangkan ketiga calon PPPK yang mengundurkan diri, Askariyah menjelaskan berasal dari formasi perawat sebanyak dua orang dan rekam medis. Askariyah menjelaskan, untuk calon PPPK perawat yang mengundurkan diri beralasan tidak sesuai dengan penempatan yang dilamar.

Untuk calon PPPK formasi rekam medis, ia mengatakan calon mengundurkan diri karena tidak dapat mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya. “Jadi dia sudah bekerja di rumah sakit swasta di Yogyakarta dan tidak bisa resign dari pekerjaan sebelumnya,” kata Askariyah.

Baca juga: 90 Orang Lolos SKD & SKB CPNS Boyolali 2021, Ini Tahapan Selanjutnya

Askariyah kemudian menjelaskan lebih lengkap terkait dua calon PPPK perawat yang mengundurkan diri dengan alasan penempatan tidak sesuai dengan yang dilamar.

“Yang satu perawat melamar di Sambi tapi dapat penempatan di Juwangi. Kemudian yang satu melamar di RSUD Pandan Arang, tapi ditempatkan di Kemusu, selain itu, alasannya juga punya anak kecil,” jelas dia.

Aturan BKN

Askariyah mengungkapkan penempatan tidak sesuai tempat yang dilamar memiliki alasan. Ia mencontohkan, jika di RSUD Pandan Arang ada enam orang lolos passing grade sedangkan formasi yang dibutuhkan empat, maka peringkat satu sampai empat berada di RSUD Pandan Arang.

“Yang dua ditempatkan di daerah lain yang membutuhkan tapi tidak ada yang lolos passing grade,” jelasnya. Lebih lanjut, Askariyah mengungkapkan bagi calon PNS yang mengundurkan diri telah diisi oleh orang yang rankingnya berada di bawahnya.

Baca juga: Kisah Susi Ikuti Latsar CPNS Boyolali Saat Hamil 9 Bulan

Menurut Askariyah, keempat CASN tersebut akan mendapatkan sanksi berupa blacklist selama satu kali tahapan. Ia mengungkapkan aturan tersebut telah ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).

“Satu kali tahapan itu, misal tahun depan tidak ada seleksi adanya pada 2024 ya nanti 2024 kena blacklist. Tapi misal tahun depan ada tahapan, mereka ikut otomatis blacklist. Bisa ikut lagi tahapan berikutnya,” kata dia.

Lebih lanjut, Askariyah menginformasikan pada penerimaan calon ASN 2021 di Boyolali, diterima 104 PPPK non-guru dan 90 CPNS. Sedangkan, untuk PPPK Guru ada 1.302 orang.

Baca juga: Ini Filosofi Tujuh Sendang di Petirtaan Cabean Kunti Boyolali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya