SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Kematian ibu dan bayi di Sragen selama 4 bulan terakhir masih terjadi.

Solopos.com, SRAGEN — Sepanjang Januari-April 2017, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen mencatat enam ibu dan 37 bayi meninggal dunia dalam proses persalinan di Bumi Sukowati.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kabid Layanan Kesehatan (Yankes) DKK Sragen Joko Puryanto mengatakan rata-rata penyebab kematian ibu dan bayi selama proses persalinan disebabkan faktor preeklamsia.

Preeklemsia merupakan sebuah komplikasi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi dan tanda-tanda kerusakan organ, misalnya kerusakan ginjal yang ditunjukkan oleh tingginya kadar protein pada urine atau proteinuria.

“Pada tahun lalu, ada 17 ibu yang meninggal. Untuk jumlah bayi yang meninggal pada tahun lalu saya belum lihat datanya. Pada tahun ini, kami menargetkan jumlah kematian ibu selama proses persalinan berada di bawah 10 orang,” terang Joko Puryono saat ditemui Solopos.com di Masaran, Rabu (3/5/2017).

Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen Hargiyanto belum bisa menjelaskan penyebab kematian ibu dan bayi saat melahirkan dalam empat bulan terakhir itu. Menurutnya, kasus kematian ibu dan bayi saat melahirkan itu belum dikaji oleh tim audit.

“Karena belum ada audit, saya tidak bisa menjelaskan penyebabnya apa. Kalau pada tahun lalu, kematian ibu dan bayi ini disebabkan karena dua hal yakni pendarahan berat dan preeklamsia,” terang Hargiyanto kala berbincang dengan  melalui telepon.

Menurut Hargiyanto, seorang ibu meninggal dunia saat melahirkan putranya di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen pada Minggu (30/4/2017). Ibu yang meninggal dunia setelah melahirkan itu bernama Suyatmi, 30, warga Desa Jatisumo, RT 19, Sambungmacan, Sragen. Dia meninggal dunia diduga akibat pendarahan berat saat operasi caesar.

“Dia [Suyatmi] tiba di RS pada Sabtu malam. Pada Minggu pagi, dia meninggal dunia ketika melahirkan anak pertamanya. Anaknya selamat. Beratnya 2,5 kg. Sekarang masih dirawat di rumah sakit,” jelas Tukiman, tetangga dari Suyatmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya